Our Galaxy

Pyoo
Chapter #21

Because I love You

Author's song request

Butterfly - BTS

Alfa sudah membuka matanya sedari tadi. Berbeda dengan ruangan Vega yang dipenuhi tangisan, ruangan Alfa justru hanya diisi dengan suasana tak mengenakan.

“Sudah Ayah katakan, jauhi dia, Alfa!”

Lagi – lagi hanya itu topik pembicaraan yang Alfa dengar. Alfa menatap kedua sahabatnya yang masih terdiam di dalam ruangannya.

“Kalian bisa tunggu di ruangan Vega? Nanti gue susul ke sana.” ucapnya pada kedua pemuda itu.

Azka dan Nauval lantas mengangguk lalu pergi tanpa niat berpamitan pada keluarga Alfa. Keduanya sudah cukup muak melihat Alfa yang selalu hidup di bawah aturan keluarganya.

“Kamu tidak boleh datang ke ruangan gadis itu, Alfa! Kali ini Bunda gak bisa terima! Gara – gara dia, kamu jadi seperti ini.” ujar Alfia dengan nada tegas.

Alfa tersenyum sinis. “Bukannya gara – gara kalian Alfa keluar rumah? Jadi, dimana salahnya Vega? Dia yang udah ngasih pertolongan pertama buat Alfa.”

“Tapi karena dia, kamu dalam masalah! Dengarkan Ayah, jika kamu tidak menjauhinya, Ayah akan benar – benar melakukan cara lama. Apa kamu mau gadis itu mengalami hal yang sama dengan Nayara?” ujar Gamma licik.

Alfa mengeraskan rahangnya.

“Alfa lagi sakit, jangan dibahas dulu, Yah!” ucap Alvin dengan nada tinggi.

“Kamu membela dia, Alvin? Apa kamu mau adikmu ini terus membuat masalah?!”

Alvin menggeleng. “Nggak, Yah! Alvin cuma minta buat gak bahas itu sekarang! Alfa lagi sakit!” jawabnya dengan lantang. Ia memang benar – benar menyayangi Alfa sekalipun Alfa membencinya.

“Alvin!”

Bentakan dari Gamma sukses membuat Alvin bungkam. Pemuda itu mengepalkan tangannya dengan kuat.

“Alfa gak bisa jauhin Vega.”

Satu kalimat itu mampu untuk mengalihkan atensi semua orang di dalam ruangan.

“Alfa cinta sama Vega dan Ayah gak boleh sentuh dia sedikitpun dimulai dari sekarang.”

Gamma tersenyum sinis mendengar ucapan anak bungsunya itu. “Baiklah, jika kamu tetap keras kepala, maka aku juga akan keras kepala. Alvin jaga adikmu. Ayah dan Bunda harus kembali ke Kantor.” Ucapnya lalu menarik Alfia untuk pergi dari ruangan itu.

Alfa menghela napasnya, lagi – lagi ia harus melawan ayahnya. Tiba – tiba Alvin menepuk bahunya. “Sorry.”

Alfa menatap wajah kakaknya itu, mencoba mencari kebohongan dari ucapan itu. Namun, nihil. Hanya rasa bersalah yang dapat ia lihat dari wajah Alvin.

Sontak Alfa terkekeh. “Lo tau? Baik Nayara ataupun Vega, gak ada yang bawa gue ke dalam masalah, mereka justru ngasih gue ketenangan dari tekanan bokap. Nyatanya, masalah itu datang karena gue sendiri, bukan karena mereka.”

“Al, gue… Gue cuma gak mau lo dalam masalah. Gue-.” ucapan Alvin dengan cepat dipotong oleh Alfa. “Terserah! Sekarang, anterin gue ke ruangan Vega!”

Lihat selengkapnya