Our Happiness

Nafidza Ainun Salsabila
Chapter #21

Sebuah kisah

Dikisahkan pada dahulu kala ketika bangsa immortal hidup berdampingan dengan manusia yang mana kehadirannya bisa ditemukan dengan mudah. Namun, mereka hidup berdampingan dengan aman dan tentram. Disanalah terdapat dua buah kekaisaran yang mana bangsa immortal dipimpin oleh vampir dan kekaisaran satunya dipimin oleh seorang manusia. Tidak seperti rakyatnya yang memiliki hidup aman dan tentram, dua kekaisaran itu memiliki rahasia kelam yang tidak mereka ketahui. Kaisar manusia gila akan harta dan kesenangan duniawi. Dia menghabiskan harta bahkan mengambil kekayaan rakyatnya demi kesenangannya. Meski hal ini dilakukan diam-diam perlahan namun dengan pasti, rakyat mengetahui kelakuan busuk kaisarnya sehingga terjadi pemberontakan untuk menurunkan tahta kaisar manusia saat itu. Seakan hal itu bukanlah apa-apa bagi kaisar manusia, dia dengan tamak menginginkan permasuri kaisar bangsa immortal. Kecantikan bangsa vampir terkenal oleh karena itu dia berusaha menculik permaisuri dengan kekuasaannya yang dimiliki.

Apalah daya dia hanya manusia biasa tanpa kemampuan istimewa, niat jahatnya berhasil dipatahkan oleh kaisar vampir. Dan menolak semua kerjasama yang mereka lakukan ribuan tahun lamanya selama ini. Kaisar manusia merasa sangat marah karena dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan dan memerintahkan penyihir terbaiknya untuk mengutuk kaisar vampir.

"Aku bersumpah dengan darah yang mengalir ditubuhku jika anggota keluarga kekaisaran akan mengalami hal tragis pada kisah percintaan mereka! Pasangan yang ditakdirkan?! Kalian tidak akan bisa meraih pasangan kalian! Bahkan hingga keanak cucu keturunan kalian! Aku bersumpah!"

Dua kekaisaran itu mengalami perpecahan. Bangsa immortal menarik diri dan memberikan batas antara bangsa mereka dengan bangsa manusia. Seakan tidak cukup disitu, kekaisaran bangsa manusia berakhir dengan warga bangsa manusia yangsudah marah dengan kelakuan kaisar mereka. Istana dibakar habis termasuk kaisar mereka yang tidak lagi bisa melindungi dirinya sendiri, dia hukum oleh rakyatnya sendiri. Kekaisaran bangsa manusia runtuh dan mereka memulai hidup dari awal dengan sistem pemerintahan yang baru dan mulai melupakan bangsa immortal yang dulu sempat ada bersama mereka.

Disisi lain, kutukan dari kaisar manusia benar-benar terjadi. Permaisuri dibunuh oleh seseorang pihak anti kaisar. Hingga semua berlanjut terus menerus keketurunan kaisar, entah kaisar mereka yang pergi atau permaisuri mereka. Keluarga kekaisaran tidak lagi memiliki akhir yang bahagia atas hidup mereka.

~~~

"Sam! Kamu lho tidur lagi dikelas. Ayo nyatet! keburu dihapus tau." Libary mengguncangkan tubuh Samantha berharap gadis berambut perak itu bangun. Samantha bukannya tidur tapi, dia hanya memejamkan matanya dan memikirkan bagaimana cara dia menjaga gerbang antara dua dunia itu. Apa ini artinya dia harus menemui kaisar? Tapi ini sebenarnya tugas Alex, berarti ini sudah bukan urusan kaisar? Semakin dipikirkan, semakin Samantha ingin memejamkan matanya karena pusing.

"Sam!"

"Iya, iya, aku bangun astaga, Lib."

Pusing dengan rengekan Libary yang memaksanya untuk mencatat, akhirnya Samantha menyerah dan mulai menulis apa yang diterangkan guru didepan kelas. Mungkin untuk sementara dia perlu pusing memikirkan pekerjaannya, dia punya kehidupan sekolah yang harus ditunggu.

Bel istirahat berbunyi, seperti biasa Libary mengajak Samantha mencari camilan demi mencairkan pikiran berasap mereka karena pelajaran. Padahal Samantha memusingkan hal lain. Usai mereka kembali ke kelas, teman sekelas mereka menghampiri Samantha dan mengatakan jika dia dicari oleh Dylan tadi ketika dia tidak ada. Samantha berterima kasih lalu meninggalkan kelasnya usai menyimpan makanan ringannya dibangku kelas. Rupanya Dylan sedang berdiri disekitaran depan kelasnya bersama salah satu temannya. Kalau tidak salah namanya Luke. Muka mereka terlalu serius untuk waktu istirahat di sore hari.

"Kebetulan kamu disini, Ca, kita punya pembicaraan khusus untuk dibicarakan." Dylan berujar dengan cepat tidak lama Samantha mendekati mereka. Luke melirikku singkat sebelum lanjut memejamkan mata dan menggumamkan sesuatu.

"Kamu merapalkan apa?"

"Pembicaraan kita sedikit berbahaya untuk dibicarakan didunia luar, aku memberikan sedikit sihir agar pembicaraan kita terdengar berbeda untuk orang lain. Sudah." Usai berujar, mata Luke sedikit bersinar begitu dia perlahan membuka matanya. Namun itu tidak bertahan lama hingga kembali seperti semula.

"Sebelumnya biar kukenalkan padamu, ca, dia Luke temen satu klubku sekaligus seorang penyihir." Samantha menjabat tangannya dan dia menerima tangannya. Tidak ada hal yang aneh dibalik itu.

"Kita pernah bertemu sebelumnya."

"Senang bertemu denganmu, duchess."

"Jadi begini, ca, kita sudah membicarakan tentang makhluk yang menyerangmu saat itu. Dia termasuk salah satu makhluk anti kekaisaran. Diduga berdasarkan sejarah yang ada mereka ada sejak lama bahkan sebelum tragedi bangsa manusia dan immortal berubah. Jadi ini jelas bukan masalah sepele." Dylan membicarakannya dengan sangat serius. Sementara Luke mengangguk sebagai persetujuannya.

"Pangeran juga sudah memberitahuku tentang hal ini. Lalu apa yang ingin didiskusikan denganku?"

"Aku tidak berpihak pada kekaisaran tapi tidak juga pada bangsa pemberontak itu namun, aku akan membantu kalian menyelesaikan ini." Kali ini Luke berbicara mengutarakan keinginannya.

Lihat selengkapnya