Our Happiness

Nafidza Ainun Salsabila
Chapter #14

Glare At ?

Alex masih berdiri ditempatnya. Matanya juga masih fokus melihat ketempat dimana Samantha turun. Senyum mengembang dibibirnya. Tidak segampang yang ia pikirkan untuk mendekati perempuan satu ini. Dia jadi khawatir jika Samantha benar benar tidak menyadarinya.

~~~

Dua hari setelahnya, aku masih belum berbicara dengan Dylan. Bukan karena aku ingin menghindarinya atau apa tapi, persiapan acara yang semakin dekat membuat satu bagian kami menjadi gila. Pulang sekolah dan tengah malam selalu kami habiskan di workshop. Dan aku sendiri tidak bisa berkeliaran bebas karena tengah malam kami selalu kerja malam dan kucing kucingan dengan satpam. Ayolah, satpam patroli itu bukan apa apa jika aku sendirian!

Padahal aku juga ingin mengunjungi Athala dikediamannya seperti yang sudah kujanjikan kepadanya untuk datang minggu ini. Padahal hari sabtu besok aku sudah harus diikat kuat kuat. Jadwal berantakan yang jahat!

"Sam, malam ini kayak biasa." Langit yang entah darimana menepuk pundakku. Aku segera mengangkat wajahku dan pura pura merintih. Ah iya, kelas Langit pas disamping kelasku.

"Duh, sori banget. Pe-perutku sakit banget. Ka-kayaknya nggak bisa kerja malem dulu." Kutekan perut bagian kiriku. Berusaha sekuat mungkin agar benar benar terlihat sedang sakit mag.

"Lah, ini udah mepet banget, sam." Langit terlihat sekali kecewanya.

"Y-ya mau gimana la-lagi? Sakit ba-banget tau." Kubuat mukaku seperti kesakitan. Jangankan kesakitan karena magh, sakit itu saja aku tidak tahu rasanya.

"Makanya, sam. Jangan lupa makan." Muka putus asa yang ditunjukkannya membuatku sedikit tidak tega. Tapi mau bagaimana lagi? Lagi lagi karena pekerjaan.

"Maaf banget lho, ngit."

"Yaudah, hari ini lo istirahat aja dulu. Besok kerja lagi, jangan lupa makan." Katanya berpetuah. Aku tersenyum tipis, mengangkat tanganku kepelipis.

"Siap, bos."

Sekarang tinggal bagaimana aku bisa ke wilayah utara tempat dimana aku harus menemui Athala.

~~~

"Di, kayaknya itu cuma halu lo. Samantha itu cewek normal." Hades menggeleng tidak percaya dengan keras kepala sohibnya satu ini. Lihat saja bagaimana Andi masih berusaha meyakinkan Hades dan Luke didepannya. Tidak ada bukti, apa yang bisa dipercaya?

"Gue denger dari langit, sekarang dia lagi sakit. Lo tau kan kalo makhluk kayak gitu gak bisa sakit?" Ucap Hades meyakinkan. Andi mendengus, jelas dia lihat sendiri ketika serigala besar dan cewek itu mendekat lalu mengalahkan makhluk yang menyerangnya. Apa mungkin itu semua memang halusinasinya saja?

"Dan lagi, Samantha selalu ikut kerja malem kecuali nanti malam pastinya." Kata Hades menambahkan. Bukannya mendengarkan, Andi justru menghela nafas.

Lihat selengkapnya