Wirabrata itu gila. Mulut Anjani masih setengah terbuka, takjub dengan apa yang ia lihat. Kini dirinya sudah berada di ruangan klub panahan milik SMU Wirabrata, saat ia memasuki ruangan ini bahkan suara tembakan panah langsung menyambutnya dengan nyaring. Mereka semua bahkan terlihat sangat mahir.
Apa duniamu sekeren ini Abi? batin Anjani bergemuruh. Ia merasa semakin tertarik dan bersemangat.
Matanya menangkap Abisena tengah melakukan pemanasan, Anjani hendak menghampiri namun tiba-tiba saja Nara—pelatih klub menghadangnya.
“Siapa kau? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya?” ujarnya dengan mata menelisik Anjani dari atas ke bawah. Tanpa basa-basi, Anjani langsung mengutarakan maksudnya. “Aku Anjani Putrisama, siswi baru di kelas 12-2. Pelatih bisakah kau merekutku?”
“Tidak bisa. Klub ini tidak kekurangan anggota.”
“Aku pindah kemari karena klubku ditutup. Namun, aku tidak mau berhenti bermain panah. Tolonglah pelatih.., terima aku.” Tangan Anjani digosok-gosokkan berusaha memohon kepada Nara.
“Itu urusanmu, seharusnya kau sudah tau bahwa penambahan anggota hanya dibuka saat semester baru.”
Anjani terdiam sesaat. Ia lupa hal penting itu. “Pelatih, kau bahkan belum melihat bakatku. Aku mohon berilah aku kesempatan. Aku ingin menjadi muridmu pelatih.”
“Aku akan melakukan dengan baik. Aku pasti akan bisa. Tolong terimalah aku. Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa menerimaku?” ucap Anjani yang masih bersikeras membujuk Nara.
“Entahlah.” Jawab Nara begitu enteng.
“Ku mohon jangan begitu, Aku akan melakukan apapun itu.”
Nara menghembuskan napas pelan ia kemudian berjalan meninggalkan Anjani. Ketika Anjani ingin memanggilnya kembali, Nara mengucapakan satu kalimat yang membuat Anjani meloncat kegirangan. “Datanglah besok subuh ke kantorku, jangan sampai terlambat atau kau kehilangan kesempatanmu.” Begitu katanya.
Kehebohan Anjani ternyata membuat Abisena mendekatinya. Jantung Anjani saat ini seperti pintu yang digedor-gedor oleh seseorang. Entah kenapa Anjani merasa Abisena seperti berjalan pelan mendekatinya. Ini membuatnya semakin terpesona dengan Abi.