Our Lie

Dini Salim
Chapter #14

14. Tidak Jelas

Lathi memejamkan matanya, kepalanya tiba-tiba pusing. Mendapatkan perhatian sebanyak ini sama sekali bukan kesukaannya. Meski Lathi telah membayangkan bahwa ini akan terjadi, ia masih merasa sangat terkejut dan tak sanggup menerima semuanya. 

Air mata Lathi hampir menggenang saat tiba-tiba ia merasakan sebuah benda hangat di kedua bahunya dan menutupi kepalanya. Ketika Lathi mendongak, ia mendapati Aldo duduk di sampingnya. Ada senyum di wajahnya. 

"Hai," sapa Aldo. 

Lathi berdeham, kemudian menyadari bahwa Aldo menyampirkan sebuah jaket berkupluk ke bahunya. Lathi menatap Aldo dengan tatapan tanya. "Ini maksudnya apa?" 

"Gue liatin lo seharian ini," balas Aldo jujur. 

Kening Lathi mengerut tajam. "Apa?" 

"Ma-maksud gue, Dery sama Lito juga ikut liatin lo seharian ini," jelas Aldo agak gugup karena barusan Lathi tampak salah paham. "Gue juga udah liat acara malam kemarin. Satu sekolah jadi heboh banget dan semuanya fokus ke lo. Gue, Dery sama Lito jelas khawatir sama lo."

Sejak pagi, Aldo memang sudah merasa akan ada hal buruk terjadi pada Lathi. Terbukti saat Lathi dan Lito tiba, perhatian orang-orang teralihkan pada mereka sepenuhnya, kemudian mulai saling melontarkan kata-kata yang tidak bisa tak didengar. Bukan hanya pujian, Aldo juga mendengar beberapa anak memberi Lathi kata-kata tak baik.

Dari yang Aldo amati, Lathi sangat tak nyaman dengan semuanya. Dery dan Lito juga merasakan hal yang sama, tapi kata Lito, hal itu dibiarkan saja karena merupakan sesuatu yang biasa. Lito bilang Lathi akan terbiasa nantinya, seperti kata Papi. 

Namun, Aldo tak bisa menganggap semuanya baik-baik saja ketika Lathi kelihatan sangat terpuruk dan sedih. Apalagi saat Aldo iseng-iseng mengintip kelas Lathi saat bel istirahat berbunyi dan tak melihat keberadaan perempuan itu di kursinya, Aldo sangat khawatir. 

Aldo mencari Lathi ke mana-mana, bahkan sampai meminta Lito dan Dery membantunya. Awalnya, Lito tak begitu peduli karena biasa saja Lathi ada di toilet, tapi saat Lito mencoba menelepon Lathi atas paksaan Aldo dan tak mendapatkan jawaban dari kembarannya itu bahkan setelah berkali-kali mencoba dan tetap nihil hasilnya, Lito tak bisa tak peduli lagi. 

Dery pun ikut mencari, bertanya-tanya pada teman kelas Lathi. Lito sendiri terus menelepon ponsel Lathi, sementara Aldo berlari dari satu tempat ke tempat yang lain guna menemukan Lathi. Hingga akhirnya, Lathi ditemukan di taman belakang lab IPA yang sudah jarang di pakai. 

Aldo sangat lega menemukannya, langsung saya memberi jaket hitamnya yang selalu dibawa untuk menghibur Lathi. 

Lihat selengkapnya