Our Lie

Dini Salim
Chapter #23

23. Liburan

Pembagian raport selalu menjadi hari mendebarkan yang bisa membuat Aldo senang. Meski merasa sedikit iri dan sedih saat melihat orangtua-orangtua datang untuk mengambil raport anaknya sementara Aldo sendiri tidak, perasaan itu bisa hilang saat ia melihat hasil raport-nya kini. 

Nilai-nilainya tidak naik drastis, tapi itu lebih melegakan daripada mendapatkan sebuah penurunan. Aldo harus menjaga nilai rapornya stabil dan bagus jika tak mau kesusahan di masa depan nanti. Urutan nilai kelasnya masih sama seperti dulu. Aldo berada di peringkat teratas. 

Namun, sayang sekali Lito harus turun peringkat menjadi ke-tiga saat sebelumnya ia selalu berada satu tingkat di bawah Aldo. Aldo melihat kedua orangtua Lito hadir. Papi-nya mengambil raport Lito, sementara Mami-nya mengambil raport kembarannya. Mereka tampak luar biasa hingga Aldo tak bisa bayangkan jika keduanya mengetahui hubungannya dengan Lathi. 

Apa Aldo akan diasingkan ke pulau terasing di dunia agar dia bisa berpisah dengan Lathi jika hubungan mereka ketahuan? Ya, tidak ada yang tau masa depan akan seperti apa. Aldo bisa saja dibegitukan karena dia tak punya kekuatan apa-apa selain kepintarannya yang tidak begitu berdaya di hadapan keluarga Efrad. 

Aldo tak bisa bahagia saat temannya kini bersedih. Lito tak bisa tersenyum bahkan segaris saat mengetahui bahwa nilai-nilainya turun dan kini laki-laki itu tengah berhadapan dengan Papi-nya di sebuah tempat yang tak diketahui Aldo. Sementara Dery sudah pulang duluan, Aldo masih berada di sekolah. 

Aldo ingin bertemu Lathi, tapi ia tak menemukan batang hidungnya dari lagi. Siang sudah menjemput, matahari sudah berada tepat di atas kepala, sekolah mulai sepi karena besok sendiri sudah mulai liburan akhir semester dan Aldo belum bertemu Lathi. 

Mau menghubungi nomornya, artinya Aldo menggali kuburan sendiri. Aldo tak punya daya apapun lagi selain menunggu tanpa sebuah kepastian, hingga saat sore ia tak kunjung menemukan Lathi di manapun, akhirnya Aldo beranjak dari tunggunya dan berjalan lemas menuju rumahnya. 

Selama dua Minggu ke depan, Aldo harus menahan rasa rindu ini sekuat tenaga. Tak bertemu satu hari saja, Aldo merasa seluruh dunianya hampa. 

Lathi itu seperti pompa balon bagi Aldo. Sebagai balon, Aldo tak bisa terbang ke atas tanpa Lathi. 

***

Liburan kali ini, keluarga Lathi pergi ke Bali. Mereka bersama-sama dengan keluarga dari adik Papi dan Mami. Karena itu, liburannya diisi oleh banyak orang dan ramai sekali. Lathi hampir tidak bisa merasakan sepi ketika berada di sekeliling keluarga besarnya. 

Hari pertama, keluarga besar Lathi mengunjungi Pulau Dewata. Mereka bersenang-senang di pantai. 

Lihat selengkapnya