Ikhsan sedang berlatih di pusat kebugaran langganannya, ia senang di tempat ini karena alat-alatnya lengkap dan bisa mendapatkan fasilitas trainer gratis. Seminggu sekali di hari sabtu malam ia datang.
Ikhsan sedang menggunakan pec deck ketika seorang kenalannya menyapanya.
"Weeee Michael, lama nih enggak ketemu ... gimana kabar loe?" ujar pria berkepala plontos menyapanya.
"Kemana aja baru keliatan bro?" tanya pria satunya yang berambut ikal.
Keduanya melemparkan salam akrab, yang disambut oleh Ikhsan.
"Alhamdulillah sehat,kalian yang ke Jakarta, gue disini aja koq," jawab Ikhsan.
"Hahaha iya ya ... gila, beneran enggak nyangka gue lo beneran jadi mualaf? balik dari Serambi Mekah eh bikin kejutan, gila," ujar si kepala plontos.
"Haha iya ya ... gue sendiri juga terkejut," jawab Ikhsan.
"Emang drastis gila, dari yang anak badung kampus jadi religius haha," tambah si rambut ikal.
Tiba-tiba terdengar suara dari tas Ikhsan, sebuah telepon masuk.
"Bentar ya bro, terima telepon dulu," ujar Ikhsan sambil menunjukan telepon genggamnya.
Kedua pria tadi mempersilahkan.
"Ya halo, ya Cinta, owh ... udah di depan, yaudah tunggu ya Ican mau ganti baju dulu," ucap Ikhsan di telepon lalu mengakhiri panggilan.
"Wah cewek baru loe, kenalin dong, barangkali dia punya temen buat gue ..." ujar si kepala plontos.
"Haha gitu ya, loe lagi cari jodoh? tadi tu istri gue," jawab Ikhsan tanpa panjang lebar.
"Wiiih udah merit loe? gue kirain bakalan 'berpetualang' kek dulu haha, beneran udah jadi religius," ujar si plontos.
"Haha ya enggak lah, udah enggak," jawab Ikhsan.
"Loe mau ke parkiran kan, yuh bareng, kita-kita juga mau off," ucap si ikal.
Ketiganya lalu berganti pakaian dan lalu menuju parkiran.
"Itu istri lo? gue kirain bakal muslim juga," ujar si plontos berwajah heran.
"Haha ya on progress," jawab Ikhsan.
"Ah serius, Cindo juga kan? iya deh," si ikal jadi ikut keheranan.
"Eh Kirain sendirian, ternyata sama temen?" ujar Vero tersenyum ramah pada keduanya.
Kedua teman Ikhsan menatap Vero, mereka sepertinya agak mengenali Vero.
"Veronica dari Pink Velvet bukan sih? yang girlband itu?" tanya si ikal mulai menyadari sosok Vero.
"Betul banget Kak," jawab Vero menimpali kalimat si ikal.
"Wiiih seriusan? istri loe Veronica yang girlband Pink Velvet itu? mantep!!!" si plontos berkata dengan cukup euforia.
"Iya Ndro, kan udah dijawab. Yaudah nih kenalin istri gue, Veronica Wijaya. Cinta, ini temen lama Ican, yang licin itu Hendro, terus sebelahnya Rafael," Ikhsan mengenalkan kedua temennya.
"Hendro Gunawan," si plontos hendak menjabat tangan. Namun Vero langsung memberikan salam khas Bali. Membuat si plontos canggung dan menarik lagi tangannya.
"Rafael Sulistiawan," ucap si ikal langsung membentuk salam khas Bali.
"Temen sekolah, apa temen apa nih?" tanya Vero sambil keluar dari mobil dan menghampiri Ikhsan.