Our Peony Bouquet

Wachyudi
Chapter #6

The belonging

Vero lagi berada di ruang kantornya Ican di sekolah Al-Mizan, sama Ican juga, kami sedang ngabuburit dengan beres-beres kantornya. Kami lagi seleksi benda-benda yang masih terpakai dengan yang sudah tidak terpakai untuk kemudian disumbangkan.

Dipikir-pikir banyak juga barang-barang di kantornya Ican. Mungkin Ican merasa risih ya barang-barang numpuk seperti ini.

"Cinta buku-buku ini masih kepake enggak?" tanya Vero sambil mengangkat dua buku berjudul 'Rich Dad Vs Poor Dad' dan 'From kota apel to Big Apple'.

"Hmm Ican udah baca berkali-kali sih, kayaknya disumbangin aja. Bagus buat bahan bacaan," jawab cintaku itu.

Buku-buku yang Ican punya itu banyak juga buku motivasinya, meski dominasinya sih mayoritas buku teknik komputer jaringan dan coding. Vero juga liat ada buku-buku filosofi dan buku seputar keagamaan Islam. Ican masih juga punya Perjanjian baru sama Perjanjian lama.

"Bible dulu masih ada cinta?" tanya Vero.

"Iya kenang-kenangan dari pak Thomas lho itu, Ican masih sayang sama kenangannya. Ya buat bahan referensi juga kan bisa, pembandingan gitu, ni" jawab Ican sepertinya paham ada kata 'kenapa' yang enggak Vero ucapin.

"Ini banyak banget CD lawas, cintaku suka nonton film?" Vero melihat setumpuk CD yang sudah terlihat usang.

"Program-program komputer bikinan sendiri, ada yang gagal terus cuma jadi CD rusak, sama buat instal-instal, jamannya masih pake CD, kan sekarang udah jarang kepake," jawab Ican.

"Hayooo cintaku ada benda terlarang ya? blue blue gitu," goda Vero, sekali-kali enggak apa-apa kek Madam.

"Cek aja kalo penasaran, dosa dong, apalagi punya yang halal dan indah ngapain juga?" jawab Ican ngelap keringet di dahinya terus secara cool natap Vero.

Uh digombalin Ican bikin Vero cenat-cenut.

"Ini bagian sini udah Vero pisahin antara yang masih terpakai sama yang sudah enggak," Vero jelasin sambil tunjuk-tunjuk kayak SPG.

"Fuaaah istirahat dulu yuk, bentar lagi waktunya berbuka, Ican beliin es oyen ya, mamangnya kayaknya udah buka jam segini," ujar Ican hendak melakukan rukun rumah tangga, menjajani istrinya.

"Uh mau banget cinta," jawab Vero tentu aja.

Ican lalu pergi keluar bak pria sejati yang tulus beliin istrinya minuman seger sehabis beres-beres.

Vero liat album foto jaman Ican kuliah, buka-buka halamannya. Suami Vero ganteng beud dah jaman kuliah, sekarang makin ganteng. Dan ternyata lumayan populer juga, ada foto-foto dia deket sama cewek kampus, cewek ya bukan ayam. Uh ada cemburu Vero liatnya, tapi ini kan dulu. Vero kebet lagi aja daripada makin panas. Ada juga foto KKN di Aceh, jauh banget. Ican juga pernah ada kunjungan study ke RAGE Indonesia ternyata. Huhu dunia sempit juga ya cinta. Tapi wajar sih RAGE Indonesia kan masuk 100 industri terkenal dalam negeri. Udah Vero simpen lagi albumnya, nunggu es oyen dari Ican.

Bertepatan dengan bedug magrib Ican datang bareng mamang bakso dan es oyen langganan.

Lihat selengkapnya