Vero lagi berbahagia banget, senang, dan bersyukur, karena hari ini Vero, Ican, dan baby kecil kita Theodore, sedang melakukan pembukaan toko grosir sembako cabang kedua kami di jalan Kesunean Utara. Vero, Joyce, sama Merry sepakat tuk patungan beli sebuah bangunan di pinggir jalan yang tadinya toko bahan bangunan lalu membuka grosir sembako. Tadinya mau biasa aja enggak gede-gede amat karena uang tabungan kami bertiga udah dimasukan kesitu semua. Tapi Madam Daniella kasih masukan untuk sekalian bikin grosir kelas besar. Dan dia berkontribusi untuk menghadirkan pinjaman syariah dari Mahandaru Bank dan bunga ringan flat tenor santai lima belas tahun. Yaudah Vero ambil aja atas nama Joyce, kenapa enggak.
Ican juga ikut berkontribusi dengan menyediakan syukuran bagi-bagi berkat ke warga sekitar yang datang berbondong-bondong. Jadi pembukaan ini juga ada sesi doa-doa Islamnya. Haha agak lucu sih, yang punya Chinese tapi openingnya pakai syukuran ala Islam nusantara, tapi ya uwis bae lah*.
Setelah acara opening kami sekeluarga kumpul untuk berdiskusi soal yang bakal ngurus grosiran ini. Hanya saja Merry enggak ada karena dia dan grup girlbandnya udah lagi touring promosi album. Ya dia dan dua temennya memutuskan untuk meniti karir di dunia entertainment di bawah naungan Hyper Label. Ya uang yang didapat Merry dari semua job pertamanya itu dia masukin ke saham grosir. Bagus, harus paham investasi semenjak muda.
Oia balik ke kumpul keluarga, kita cuma merayakan ini sederhana aja koq. Pesen ayam goreng Bahagia, tahu pong, pizza buat Kellan, minum bikin sendiri, ngumpul di toko karena emang bagian belakangnya adalah rumah, dan ini enak banget.
"Theooooo ... sini Gu-gu mau gendong," ujar Joyce yang seneng banget punya ponakan cowok.
Theo jejingkrakan di gendong bibinya, dia pasti nyangka lagi digendong ronggeng.
"Lucu, lucu, lucu ... ponakan Gu-gu paling ganteng, mirip Gu-gu ya??" ucap Joyce masih happy sama Theo.
Hmmm enggak, masa Theo mau dimiripin sama Joyce yang gigi maju.
"Andri kira om bakal ngasih nama Islami gitu?" tanya Andri tiba-tiba pada Ican.
"Owh yang penting maknanya baik, Theodore kan artinya karunia Tuhan ... Om juga suka," balas Ican sungguh bijak banget, jadi makin demen.
"Iya sih ... Ci jadi belih bahase sekien?" Tanya Andri ber-Cerbon-ria, untungnya Ican udah lancar bahasa Cerbon, dia sih malah bisa Bhebasan halus karena tinggal lama di Astanajapura.
"Yawis yuh ... Mamieh mana?" tanya Vero mencari keberadaan wanita paling strong sedunia tersebut.
"Bentar Ciiii ... Mamih nyimpen piring dulu," jawab Kellan. Nih bocah udah gede aja.
Dan setelah beberapa menit menunggu Mamih menyelesaikan taktak-tuktuknya, kamipun memulai diskusi kami.
"Okey Vero buka ya pembahasannya, jadi simple aja, ada beberapa poin yang mau Vero bahas terkait grosiran ini dan juga yang cabang pertama," ujar Vero membuka rapat tingkat tinggi ini. Theo udah tenang mainan sendiri di box baby portable sambil dijaburin** ASI yang udah Vero siapin.
"Pertama-tama Vero mau beberkan keuangan modal yang ada sebagai modal tetap dan modal berjalan grosir kita. Dan karena Merry enggak bisa hadir, dia menyerahkan semuanya pada hasil pembicaraan kita berempat. Kellan belum dihitung ya karena belum genap 17 tahun." Pas Vero ngomong, Kellan cembetut, dia kebelet pengen dianggep dewasa haha.
"Pertama adalah sumber dananya. Seperti yang sudah pernah Vero bilang. Grosir pertama kita itu 100% menggunakan tabungan penghasilan Vero selama di Pink Velvet plus royalti dari GLAM untuk lagu 'Breaking The Harlem', dan itu Vero kasih semua ke Mamih sebagai pensiunan lah ibaratnya," ujar Vero diiringi anggukan semuanya.
"Makasih Ver," ujar Mamih, ya Allah Mamih, justru Vero berterima kasih sama Mamih.
"Terus karena kemarin ada peningkatan volume barang juga renovasi bikin gudang, Vero pinjem tuh ke Madam 150 jeti dengan tenor tiga tahun dan bunga seikhlasnya. Vero netepin bunganya 10% waktu itu, dianggep kayak ke gereja. Ini juga tanggung jawab Vero tenang aja. Cuma karena itu Vero enggak bisa matung gede dulu sebelum lunas," Vero jelaskan situasinya.
"Selesainya kapan sih Ci?" tanya Andri.
"Dua tahun empat bulan lagi Ndri, Vero enggak mau nunggak barang sebulanpun, Madam udah baik banget looh sama keluarga kita," balas Vero, semuanya mengangguk setuju.
"Tapi syukur toko ini bisa kebeli tunai berkat Joyce dan Merry yang sekarang udah ada penghasilan, untuk saat ini bangunan ini atas nama Joyce aja, tapi kalau Joyce udah nikah, maka ini akan diwariskan sama Kellan dan grosir pertama sama Andri dengan syarat kalian berdua harus ngurusin Mamih" ujar Vero lanjut.
"Lho emang Cici enggak ambil bagian? maksudnya diwarisin tuh buat Andri sama Kellan total gitu?" tanya Andri sambil agak terkejut.