Suasana harmonis kembali mengisi ruang makan dirumah keluarga Saputra. Memulai aktifitas setelah libur panjang membuat mereka bercengkrama tentang hari pertama mereka. Terutama untuk si bungsu yang baru saja memulai kehidupan masa remajanya.
"Gimana Dek tadi? Gak nyasar masuk kelas kan?" Tanya Yogi pada adiknya.
"Engga lah Kak, emang aku gak bisa baca apa."balas Yura.
"Kamu sudah dapat teman kan Yura?" Tanya ibunya kali ini.
"Udah Ma. Tadi ada Winny, Nico, Adit, sama Jonathan." Jawab Yura memyebutkan siapa orang yang mengajaknya berkenalan lebih dulu.
"Kok rata-rata cowo? Dek bener kan kata kakak. Banyak yang suka sama kamu pasti." Balas Yogi.
"Yura tidak boleh pacaran dulu ya. Fokus sama sekolah." Ucap ayah mereka untuk melerai keduanya sebelum ada perang dunia.
Yura menjulurkan lidahnya dan mengejek sang kakak. Memang sering sekali kakaknya ini menggoda Yura.
"Kenapa Pa? Dulu Yogi boleh-boleh aja sama Papa kalo mau pacaran." Tanya Yogi.
"Beda Yogi. Kamu kan cowo, adek kamu nih cewe. Belum bisa jaga diri dia." Jawab ayahnya.
Sebagai anak, Yura saat ini hanya menurut saja. Namun berbeda dengan Yogi yang merasa kasihan karena adiknya ini akan melewati masa mudanya dengan begitu datar. Menurut Yogi hal-hal semacam ini bisa membuat Yura mendapatkan pengalaman agar di kemudian hari anak ini bisa menjadikan pengalaman itu sebagai pelajaran untuknya.
~
Setelah makan malam, Yura langsung masuk kedalam kamarnya. Beruntung saat pulang sekolah tadi ia sudah menyiapkan segala kebutuhannya untuk sekolah esok hari. Jadi malam hari bisa ia gunakan untuk mengerjakan tugas sekolah atau berpuas diri dengan ponselnya.
Baru saja ia berbaring diatas ranjang, ponselnya berbunyi tanda ada notifikasi telepon dari seseorang. Yura sempat mengerutkan keningnya karena nomor baru yang justru tertera disana.
"Siapa ya?" Tanya Yura pada dirinya sendiri. Ia pun memutuskan untuk menerima panggilan telepon tersebut.
"Halo."sapa Yura pertama kali.
"Halo Yura, ini aku Jonathan." Balas seorang pria di seberang sana. Yang tak lain tak bukan pria yang tadi menberanikan diri untuk meminta nomor ponsel gadis ini.
"Ah, Jo. Ada apa Jo?" Tanya Yura.
"Gak ada apa-apa. Kan tadi aku bilang mau telepon kamu."balas Jonathan.
Yura tersenyum kecil mendengar jawaban dari Jonathan. Yura pikir pria ini hanya bercanda. Namun ia benar-benar melakukannya.