Oxygen Paradox

White Blossom
Chapter #8

#8 - Keputusan

⦈⦊︽⦉⦇

"Jadi kalian sudah mengambil keputusan?"

Suara Verya menggema di dalam ruangan. Wanita dari distrik Council itu menghela napas saat bertemu pandang dengan Lysandra yang mengangguk. Para garda yang sempat berpapasan dengan mereka hanya saling lirik dan enggan untuk bertegur sapa.

"Tidak perlu berlama-lama. Kita harus segera membuat keputusan! Apa kalian ingin membiarkan ketidakadilan ini terus berlanjut?" Aquilin memecah hening dan menoleh ke arah Verya.

"Bukankah kamu menentang ketidakadilan, Verya? Ini kesempatan kita untuk memberantas semua orang-orang tidak berguna itu!"

Verya mendengus, ucapan Aquilin ada benarnya. Salah satu penyebab dirinya ada di karantina adalah demi menegakkan keadilan yang semakin kacau setiap harinya. Mata kuning emas Verya melirik wajah-wajah di depan mata, pasti ada alasan kenapa takdir mempertemukan mereka. Sebuah pertemuan tidak mungkin terjadi secara sia-sia.

"Lebih baik tidak membuang waktu." Laraen ikut bersuara seraya mengusap gelang identitas miliknya. Semakin mereka membuang waktu semakin banyak korban tidak bersalah yang akan berjatuhan.

"Apa kalian sudah membuat keputusan?"

Pintu ruangan di belakang mereka terbuka dan sosok Kieran hadir bersama Kaidirien yang tersenyum ke arah mereka semua. Jeda hening itu dipecah oleh Lysandra yang bangkit dari kursi dan berjalan ke arah Kaidirien dengan kertas di tangannya.

"Saya setuju untuk bekerja bersama dengan Anda. Akan tetapi, saya juga ingin mengajukan kesepakatan."

Kieran mengerutkan kening, sedangkan Kaidirien hanya tersenyum seraya mengangguk. Mempersilakan Lysandra untuk melanjutkan kalimatnya. Kieran yang melihat itu tentu ingin mengutarakan protes, tetapi setelah melihat sekilas isi kertas di tangan Lysandra, pria muda itu segera menutup mulut.

"Saya akan melaksanakan tugas itu sebaik mungkin, tetapi saya tidak ingin Anda atau pun Garda lainnya menghalangi pencarian saya tentang dua orang ini!"

Dua wajah yang terpampang jelas di kertas itu sangat mirip dengan Lysandra, tanpa bertanya mereka jelas tahu siapa identitas kedua sosok itu. 

Kieran melirik Kaidirien yang masih mempertahankan senyum di wajah. Bagi Garda, kedua wajah itu sangat familiar dan tidak boleh dibicarakan sembarangan.

Kaidirien mengangguk. "Kami tidak akan menghalangi. Akan tetapi Lady, Anda harus ingat! Tidak menghalangi bukan berarti membebaskan Anda secara sepenuhnya. Anda harus tetap patuh di bawah aturan Garda!"

Lysandra hanya diam, mata turquoise wanita itu kembali memandang wajah kedua saudaranya. Potret bersama yang mereka lakukan sehari sebelum mereka menghilang.

"Baik, tapi saya harap kalian tidak menyembunyikan sesuatu! Saya benci seorang pembohong!"

Aquilin melirik Laraen yang menyimak dengan tenang percakapan di depan mata. Sadar akan tatapan dari pria distrik Cygnus itu. Laraen hanya memberikan senyum di wajah.

"Lebih baik tidak ikut campur dalam percakapan mereka. Bisa-bisa kita juga ikut terkena imbas lukanya," bisik Laraen yang diangguki oleh Aquilin.

Lihat selengkapnya