Oxygen Paradox

White Blossom
Chapter #10

#10 Jebakan

⦈⦊︽⦉⦇



Kabut memenuhi pandangan diikuti dengan suara sirine darurat yang bergema di kejauhan. Dalam kegelapan dan rasa sakit yang terasa di seluruh tubuh, Lysandra mengangkat kepala berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Kejadian terakhir yang diingatnya adalah Kieran yang melindungi dan menariknya untuk menjauh dari sebuah ledakan yang memekakkan telinga.

Plak!

Lysandra tersentak saat merasakan tamparan keras pada pipinya, membuat kepalanya terteleng ke kanan dan rasa besi yang memenuhi indera pengecap. Wanita itu mendongak dan memandang sosok asing yang berdiri tepat di depan mata.

"Sudah bangun? Kenapa tidak tidur lebih lama? Perjalanan masih sangat panjang, Nona!"

Lysandra yang hendak menjawab kembali bungkam saat merasakan tendangan pada perutnya, membuat tubuh yang sudah separuh bangkit itu kembali menghantam tanah. Lysandra terbatuk dan memuntahkan darah segar dari mulut. Hanya ada hening di sekitar, meskipun Lysandra yakin saat ini dirinya masih berada di sekitar tempat dirinya dan Kieran berada.

"Kapten, to-"

Lysandra tersedak saat pria asing itu kembali menampar pipi dan menutup rapat mulutnya guna membungkam suara. Mata turquoise Lysandra menatap sengit wajah berbalut tudung hitam itu, berusaha mengabaikan rasa sakit yang semakin terasa saat cengkraman sang pria asing semakin kuat.

"Berhentilah melawan! Tidak ada gunanya! Garda yang ada bersamamu tadi sudah mati!"

Pria asing itu tertawa keras dan memasang sebuah borgol di pergelangan tangan Lysandra. Saat permukaan besi borgol yang dingin itu bertemu dengan kulit, langsung menghantarkan sengatan listrik ke seluruh tubuh Lysandra. 

Sakit! Sakit sekali! Kenapa mereka melakukan ini kepadaku?

Lysandra tak lagi punya tenaga untuk bergerak dan hanya bisa terlentang di atas tanah, dengan jantung yang berdetak semakin cepat serta keringat dingin yang terus membasahi tubuh. Kelopak matanya kian terasa berat saat tak mampu menahan rasa sakit, tetapi meskipun begitu indera pendengaran Lysandra masih menangkap jelas percakapan dan suara yang ada di sekitar.

Di mana kapten? Aku yakin dia berusaha melindungiku saat menyadari ledakan di gedung yang baru kami lewati, pikir Lysandra berusaha menggerakkan kepala ke segala arah.

Akan tetapi, sekali lagi rasa sakit menghantam tubuh. Membuat usaha yang dilakukan Lysandra tampak menyenangkan bagi pria asing di dekatnya.

"Dia masih bangun? Kuat juga, ya? Tidak salah kita memilihnya."

Lysandra menangkap suara lain yang mendekat ke arah pria asing tersebut. Langkah kaki yang hampir tidak terdengar dengan suara berat yang bergema di sekitar. Suara besi yang saling beradu memasuki indera pendengaran Lysandra hingga pandangan wanita itu menggelap dan suara terakhir yang didengarnya adalah percakapan aneh kedua pria tersebut.

"Darah memang tidak berbohong! Kali ini kita harus berhasil dan kalian semua harus memastikan pasokan oksigen yang dibutuhkan aman!"

***

Berlari, dengan napas yang semakin memburu dan keramaian yang membuat suasana semakin genting ketiga manusia itu berlari memecah kerumunan. Asap hitam membumbung tinggi di udara dengan suara sirine yang saling menyahut. Para garda juga tanpa hadir dan mengamankan keadaan dari orang-orang penasaran yang hendak melihat.

Lihat selengkapnya