Oxygen Paradox

White Blossom
Chapter #13

#13 Perasaan yang Mekar


⦈⦊︽⦉⦇

Kieran terus berlari dan memacu tubuhnya melewati lorong yang sepi, mengabaikan perasaan gelisah yang semakin menggerogoti hatinya. Pikirannya tertuju kepada Lysandra dan saat sampai di depan pintu besi yang hancur ... Kieran menahan napas saat melihat pemandangan di depan mata.

Ada banyak bercak darah yang mengenai dinding besi yang retak dan robek di segala sisi. Mata ruby Kieran beralih memandang tubuh-tubuh yang bergelimpangan di dekat pintu, saling bertumpuk dan beberapa darinya tampak tidak utuh.

Di mana dia? Batin Kieran menoleh ke segala arah dan mata ruby Kieran akhirnya bertemu pandang dengan mata bak permata di laut yang sayu dan kosong.

Sang Garda tanpa membuang waktu segera berlari ke arah Lysandra yang masih tergantung di dinding, mengepalkan tangan saat melihat rantai-rantai yang menahan pergelangan tangan serta kakinya. Jemari tangan Kieran beralih menyentuh pipi Lysandra yang sedikit dingin, berusaha membuat wanita itu tetap terjaga bersamanya,

”Lysandra? Kamu bisa mendengarku?” tanya Kieran dengan suara lembut seraya menepuk pelan pipi Lysandra.

“Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja! Aku akan segera melepaskan rantai ini darimu!”

Kieran terus bersuara meski jawaban dari Lysandra tidak terdengar. Mengabaikan rasa gelisah yang entah kenapa bisa hadir memenuhi setiap sudut hatinya, Kieran segera menggunakan pistol miliknya untuk melepaskan rantai yang menahan tubuh Lysandra.

Mata ruby pria itu kembali terarah pada kabel yang tersambung ke tubuh Lysandra, cairan yang tampak masih mengalir di dalamnya membuat Kieran kian gusar. Kieran bergerak cepat dengan memutus aliran kabel tersebut membuat Lysandra sepenuhnya terlepas dan berakhir jatuh ke dalam pelukannya.

Aku merasa bersyukur dia masih selamat! Batin Kieran seraya melepaskan kain hitam yang menutup mulut Lysandra, terdiam saat memandang jejak darah yang mengalir dari sudut bibir sang wanita.

Jemari Kieran mengusap sisa darah di sudut bibir Lysandra, mata ruby yang biasanya tajam itu kini memandang teduh dan gusar ke arah Lysandra yang belum memberikan respon. Satu menit, dua menit, hingga lima menit kemudian Lysandra kembali terbatuk bersamaan dengan darah merah kehitaman yang keluar dan sedikit mengenai pakaian Kieran.

“Kap ... ten?”

Kieran tersenyum lebar saat Lysandra mengenali dirinya. Pria itu beralih memeluk Lysandra erat dan berkali-kali mengucapkan rasa syukur di dalam hati. Di satu sisi, Kieran juga heran dengan sikap dan perasaannya. Padahal dirinya baru saja bertemu dengan wanita dari Vitalion ini dan entah kenapa Lysandra seolah mencuri perhatian sekaligus hatinya?

Benarkah cinta pada pandang pertama itu ada?

Kieran tersadar saat mendengar suara tawa Lysandra, meskipun terdengar pelan Kieran yakin kalau wanita itu tengah menertawakan tingkahnya yang tidak biasa dan hal itu membuat senyum tipis mengembang di wajah rupawan Kieran.

“Apa ini saatnya untuk tertawa? Apa kamu tahu betapa bahayanya kondisimu, Lysandra? Mereka menggunakan racun kepadamu, kan?!”

Lysandra hanya tersenyum mendengar pertanyaan Kieran. Tentu saja dirinya paham seberapa parah kondisinya, terlebih saat berhadapan dengan salah satu racun yang cukup mematikan di dunia lama. Namun, satu hal yang Kieran tidak ketahui yaitu, racun tersebut tidak sepenuhnya masuk ke dalam tubuh Lysandra.

Lihat selengkapnya