Oxygen Paradox

White Blossom
Chapter #21

#21 Teror

⦈⦊︽⦉⦇


[Berita darurat! Saat ini seluruh wilayah di Agarkan tengah menghadapi kondisi darurat! Harap semua distrik bersiap dengan kondisi ekstream yang akan berlaku!]

[Gempa dengan Magnitudo 8.5 mengguncang distrik Garda, beberapa menara pengawasan runtuh. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.]

[Badai salju bergerak dari wilayah utara Cygnus menuju daerah selatan. Hingga saat ini dilaporkan badai ini hampir membekukan apa pun yang dilewatinya. Belum ada laporan tentang korban jiwa dari peristiwa ini dan masyarakat diharapkan untuk menjauhi sumber badai!]

[Ledakan alat aerosphere kembali terjadi, kali ini korban berasal dari salah satu dewan Agarkan yang saat itu tengah membantu evakuasi di Arkavia. Belum diketahui secara pasti penyebab dari ledakan tersebut. Namun, warga diminta untuk memperhatikan keamanan aerosphere masing-masing!]


Berbagai berita beredar memenuhi layar hologram, sambung menyambung mengabarkan kondisi terkini di Agarkan. Tidak ada yang luput dari bencana, bahkan distrik council mengalami banjir besar yang tidak bisa ditangani oleh teknologi canggih yang ada di sana.

“Berita yang mengerikan. Ke mana lagi kita harus mengungsi?”

“Tidak ada gunanya. Seluruh Agarkan sedang dilanda bencana, bahkan Arkavia yang penuh teknologi canggih puh tak luput dari bencana!”

Beberapa orang di lorong rumah sakit itu mengangguk dan saling lirik hingga salah seorang di antara mereka kembali bersuara setelah melihat peluru yang terjatuh di dekat kakinya. 

“Kalau bukan karena wanita itu kita pasti sudah mati!”

Beberapa orang di lorong rumah sakit itu mengangguk dan tetap diam di tempat, meskipun sosok yang mereka bicarakan sudah pergi lima belas menit sebelumnya. Adu pendapat antara Lysandra dan wanita berjaket hitam itu terputus saat lampu di sekitar mereka padam dan saat lampu kembali menyala wanita tersebut sudah menghilang dari pandangan, hanya menyisakan sisa sulur tanaman Lysandra yang koyak.

Sangat canggung! Apa yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan kecanggungan ini! Batin Aquilin kembali menghela napas dan memandang punggung Lysandra serta Kieran yang ada di depannya.

Pintu ruang rawat mereka kembali dibuka dan Lysandra adalah orang yang pertama masuk. Helaan napas wanita itu menggema di dalam ruangan, mata bak permatanya memandang ke arah jendela besar yang menampilkan kepulan asap di beberapa sudut Arkavia.

“Nama wanita itu Syola,” ujar Lysandra memecah hening di dalam ruangan.

Kieran dan yang lain berbalik memandang punggung Lysandra yang berjalan ke arah jendela. Aerosphere di atas kepala mereka sesekali berdesing, memperbarui pasukan oksigen untuk mereka hirup.

“Dia mengatakannya kepadamu?” tanya Kieran yang dibalas anggukan kepala oleh Lysandra. 

Ruangan itu kembali hening dan Lysandra berbalik memandang wajah-wajah yang ada di belakangnya, mulai dari Kieran hingga Verya yang tetap diam di sisi lain ruangan.

“Tujuanku datang ke pulau ini adalah untuk mencari kedua saudaraku. Mereka menghilang sebelum perayaan usia 20 tahun usiaku. Hilang tanpa jejak dan saat aku melaporkannya kepada Garda, tidak ada tanggapan dari mereka. Aku hanya disuruh menunggu dan menunggu!” 

Lihat selengkapnya