Aku selalu merasa Elmo adalah pahlawanku. Kenapa? Karena Elmo selalu rajin menraktir aku dan Satya nonton bioskop. Minimal sebulan tiga kali, lebih banyak saat akhir pekan seperti Sabtu sore atau Minggu siang. Padahal, akhir pekan adalah waktu yang mahal untuk nonton bioskop. Elmo membayar Rp 3.000 per tiket, bertiga dia bayar Rp 9.000. Sambil menunggu film main, kami juga main dingdong dulu di lobby gedung bioskop. Duitnya dari mana? Aku dan Satya diberi Elmo tiga koin, masing-masing Rp100.
Sejak tidak ada yang menagih tiket bioskop ke rumah, Bapak baru percaya bahwa Elmo memang anak orang kaya dan menraktirku secara ikhlas. Bapak memperbolehkanku bergaul dengan Elmo dengan syarat tidak menerima pemberian Elmo secara berlebihan dan selalu jujur bila ditanya apa saja kegiatan kami dan apa saja yang aku terima. Syarat lainnya, jangan sampai nilai sekolahku jelek gara-gara sering main. Aku mengangguk dan mengucapkan terima kasih ke Bapakku saat itu. Syarat kuterima.
Kami biasa nonton sepulang sekolah. Sebelumnya makan soto dulu di kantin sekolah ditraktir Elmo. Soto semangkok Rp150, ditambah gorengan Rp50 per biji, belum es tehnya Rp50. Skenario lain, Elmo membelikan kami cokelat Silverqueen masing-masing satu untuk mengganjal perut, lalu makan besarnya dilakukan setelah nonton film.
Elmo membawa kebahagiaan bagi aku dan Satya dengan makanan enak, film-film baru, juga game-game seru di dingdong. Saat itu aku tidak pernah terpikir apa Elmo nggak rugi ya? Aku hanya memikirkan, yang penting aku bahagia tanpa harus menyusahkan orangtua atau mencuri misalnya. Hidupku sudah terlalu susah untuk berpikir “Apa Elmo nggak rugi ya?”
Masa terindah adalah saat film-film Jet Li membanjiri pasaran. Dari “Kungfu Master”, sekuel film “Once Upon a Time in China”, sekuel “Drunken Master”, kami tonton semua. Kami sampai hapal dan menunggu film-film dari sutradara Tsui Hark, atau pemainnya Jet Li, atau pemain ceweknya Rosamund Kwan. Bagi kami, Rosamund Kwan adalah pemain film tercantik saat itu.
Ada hal yang berbeda dari kami. Kalau anak-anak lain habis nonton film yang hits pasti besoknya heboh cerita di kelas dengan penuh berbunga-bunga. Tapi kami tidak. Kami hanya membahas keseruan film di antara kami bertiga, atau paling tidak tambah Dimas dan Ndaru. Itu pun tidak heboh-heboh amat. Kami seperti ingin menikmati keseruan itu sendiri.
“Kemarin habis nonton Wong Fei Hung, ya?” tanya Ndaru kepada Elmo. Wong Fei Hung adalah karakter legendaris China yang dimainkan oleh Jet Li dan dimunculkan di film “Once Upon a Time in China”.
“Iya,” jawab Elmo malas-malasan.