Pacar Bayaran

sukadmadji
Chapter #2

Pertemuan Rahasia


Di lantai paling atas rumah megah keluarga Kiem, terdapat sebuah ruangan kerja pribadi yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu. Ruangan itu luas, dihiasi dengan perabotan kayu mahoni yang mahal, rak buku tinggi, serta sebuah meja kerja besar yang menunjukkan betapa berpengaruhnya pemiliknya.


Di balik meja itu, duduklah Kakek Kiem atau yang lebih dikenal sebagai Bos Kiem, seorang pria tua yang masih memancarkan wibawa luar biasa. Wajahnya penuh kerutan, tetapi matanya tetap tajam seperti elang. Malam itu, ia baru saja menyelesaikan laporannya tentang perkembangan bisnis perusahaan-perusahaan yang ia miliki.


Pintu ruangan diketuk pelan.


“Masuk,” perintahnya dengan suara berat.


Seorang pria paruh baya dengan setelan jas hitam rapi masuk dengan langkah mantap. Dia adalah Candra, asisten pribadi sekaligus orang kepercayaan Bos Kiem selama puluhan tahun.


"Anda memanggil saya, Bos?" tanya Candra dengan nada hormat.


Bos Kiem menyandarkan tubuhnya di kursi, jari-jarinya bertaut di atas meja. "Duduk, Candra. Aku punya tugas penting untukmu."


Candra segera duduk dengan postur tegap, siap menerima instruksi.


"Luna," ucap Bos Kiem, menyebut nama cucunya dengan nada penuh kewaspadaan. "Dia satu-satunya ahli waris yang bisa meneruskan semua ini. Tapi dunia bisnis tidak seindah yang dia kira. Banyak pihak yang ingin menjatuhkannya."


"Saya mengerti, Bos. Sejauh ini, belum ada ancaman langsung terhadap Nona Luna, tetapi persaingan bisnis semakin kejam. Ada beberapa perusahaan pesaing yang diam-diam mencoba menekan Kiem Tekstil." Kata Candra tegas.


"Itulah yang aku khawatirkan," ujar Bos Kiem dengan nada serius. "Luna masih muda dan terlalu percaya diri bahwa dia bisa mengatasi semuanya sendiri. Aku tidak ingin ada kejadian buruk menimpanya. Mulai sekarang, kau harus mengawasi dia lebih ketat."


Dengan diam Candra mendengarkan dengan saksama.


"Jangan sampai dia tahu bahwa dia sedang diawasi," lanjut Bos Kiem. "Aku ingin kau memastikan keamanannya, terutama setelah keputusan gilanya untuk mencari pacar dalam waktu tiga bulan."


Candra sedikit mengangkat alis. "Pacar?"


Bos Kiem mengangguk dengan ekspresi dingin, "Ya. Dia berjanji padaku akan membawa pacar dalam tiga bulan, atau aku akan menjodohkannya. Aku yakin Luna akan melakukan hal-hal nekat untuk menghindari perjodohan. Itu yang membuatku khawatir."


Candra tersenyum tipis. "Jadi tugas saya bukan hanya menjaga dari ancaman bisnis, tapi juga mengawasi rencana pribadi Nona Luna?"


Bos Kiem menatap tajam. "Betul. Aku tidak ingin dia membuat keputusan bodoh. Jika ada pria yang mencurigakan mendekatinya, selidiki siapa dia. Aku tidak ingin ada seseorang yang hanya memanfaatkan Luna karena dia pewaris kekayaan ini."

Lihat selengkapnya