Pacar Bayaran

sukadmadji
Chapter #7

Pria Misterius Itu


Mobil hitam Luna memasuki basement apartemennya. Suasana parkiran bawah tanah tampak sepi, hanya ada beberapa kendaraan mewah terparkir rapi. Begitu mesin dimatikan, Andrian segera melepas sabuk pengamannya.


“Luna, aku pulang dulu,” ucapnya sambil membuka pintu mobil.


Luna yang masih duduk di kursinya menoleh cepat. “Lho, kenapa buru-buru? Aku kira kamu akan naik sebentar.”


Andrian tersenyum tipis, menutup kembali pintu mobil dan menatap Luna. “Ada urusan yang harus aku selesaikan.”


Luna mengernyit, merasa ada sesuatu yang janggal. “Urusan apa? Sudah malam begini.”


Andrian tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Luna sejenak sebelum berkata, “Bukan sesuatu yang bisa kuceritakan sekarang. Maaf, Luna.”


Luna semakin penasaran. Sejak awal, pria ini memang berbeda. Tidak seperti laki-laki lain yang biasanya sibuk memamerkan diri di hadapannya, Andrian justru misterius. Ia jarang bicara tentang dirinya sendiri, tapi saat berbicara, selalu tenang dan penuh percaya diri.


“Kamu selalu seperti ini?” tanya Luna akhirnya, suaranya mengandung rasa ingin tahu.


Andrian mengangkat alis. “Seperti apa?”


“Misterius. Datang tanpa banyak bicara, pergi tanpa penjelasan.”


Andrian terkekeh. “Aku hanya menjalani hidupku, Luna. Tidak semua hal perlu dijelaskan.”


Luna menatapnya, berusaha menebak isi pikiran pria di hadapannya ini. Andrian memang bukan tipikal laki-laki yang mudah ditebak. “Aku semakin penasaran sama kamu, Andrian.”


Andrian hanya tersenyum simpul. “Hati-hati. Rasa penasaran bisa berbahaya.”


Luna mendengus pelan. “Maksudmu?”


“Kadang, saat kau tahu jawabannya, itu tidak selalu seperti yang kau harapkan.” Andrian melirik jam tangannya, lalu kembali menatap Luna. “Aku harus pergi sekarang.”


Luna mendesah. “Baiklah. Tapi jangan lupa, kita ada jadwal besok. Jangan tiba-tiba menghilang.”


Andrian tersenyum, kali ini sedikit lebih lembut. “Aku tidak akan kabur, Luna.”


Dengan itu, ia membuka pintu dan keluar dari mobil. Luna hanya bisa memperhatikan punggungnya yang menjauh, lalu menaiki motor CBR 150R hitam yang selalu digunakannya.


Begitu Andrian pergi, Luna menghela napas panjang. “Siapa sebenarnya pria ini?” gumamnya pelan.


Semakin lama, Andrian bukan hanya sekadar pacar kontrak baginya. Ia menjadi teka-teki yang ingin Luna pecahkan.

***

Andrian memacu motornya dengan kecepatan tinggi, melintasi jalanan malam Kota Surabaya yang mulai lengang. Cahaya lampu jalan berpendar di permukaan aspal yang sedikit basah akibat gerimis sebelumnya. Tujuannya jelas—sebuah bangunan kuno bergaya Eropa di kawasan Kembang Jepun.


Begitu sampai, ia memarkir motornya di tepi jalan, lalu berjalan menuju bangunan tua dengan arsitektur khas peninggalan Belanda. Pintu besar dari kayu jati berukir terbuka otomatis begitu ia mendekat.

Lihat selengkapnya