Pacar kontrak si Dingin

Hamdan Fitriyanor
Chapter #4

Ada yg mulai berbeda

Pagi itu, aku bangun lebih awal dari biasanya.


Bukan karena alarm, tapi karena bau kopi yang kuat dari dapur.


Dan… suara pria menyenandungkan lagu bahasa Inggris dengan suara serak yang surprisingly... enak didengar.


Aku bangkit, keluar dari kamar, dan langsung terpaku.


Alvin — masih mengenakan kaus abu tipis dan celana training — berdiri membelakangiku, menyeduh kopi sambil menggoyangkan bahunya pelan mengikuti irama lagu.


Punggungnya lebar. Ototnya terlihat samar dari kaus tipis itu. Aku langsung menoleh cepat-cepat sebelum diriku sendiri mengkhianatiku.


Dia menoleh pelan, mata kami bertemu.


“Selamat pagi, Nona Kontrak,” katanya santai. “Kopi?”


Aku melongo. “Kamu bisa bikin kopi?”


“Bisa. Tapi ini spesial. Cuma buat pacar kontrak yang tidur di kamarku.”


Nadanya datar. Tapi ada sesuatu di balik suaranya — seperti ejekan manis yang... menyebalkan dan bikin jantung deg-degan sekaligus.



---


Saat aku duduk di meja makan, dia menyodorkan cangkir keramik ke arahku. Tangannya menyentuh punggung tanganku — halus, cepat, tapi cukup bikin tengkukku panas.


Aku menyesap kopi itu. Dan wow... enak.


Lihat selengkapnya