Beberapa hari setelah Ian menemani Mamanya ke pasar, Ia tidak terlalu mengambil pusing apa yang dikatakan oleh Aki Sam. Seakan tidak percaya dengan perkataan yang keluar dari mulut peramal tua itu. Buktinya sekarang Ia menjalani hidupnya dengan seperti biasanya, tidak ada kendala apa pun. Sekolah, mengerjakan tugas kelompok, bermain basket di sore hari, hingga belajar di malam hari. Rutinitasnya tidak ada yang berubah sama sekali.
Hanya saja ketika diminta untuk belajar pada malam hari, Ia sering merasa bosan dan akhirnya melakukan video call dengan Yurika yang sama bosannya. Mereka melakukan video call sampai mereka berdua tertidur, karena memang sedekat itu hubungan Ian dan Yurika, tapi mereka hanya saling memendam rasa satu sama lain. Ketika Yurika sedang sedih dan tidak bersemangat, Ian menghiburnya dengan bertingkah konyol bahkan sampai membuat Yurika tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya.
Siapa saja yang melihat pun pasti iri karena mereka sudah seperti seorang kekasih. Seperti malam ini, Ian yang sedang bercerita tentang facial pertamanya beberapa hari lalu di salon Bibi Lita, Yurika yang mendengar cerita Ian tertawa karena melihat ekspresi wajah Ian yang begitu lucu sambil memperagakan apa yang terjadi pada saat dirinya difacial.
"Hahaha, sudah cukup yan, Hahahahahaha. Lalu apakah kamu sudah memakai skincare yang diberikan Bibimu?"
"Sudah, nih lihat hidungku jadi glowing begini kan?" Ian mendekatkan kamera ponselnya supaya Yurika bisa melihat wajahnya yang glowing dengan jelas.
"Ahahahaha, iya yan. Gak papa, semangat! Nanti kalau udah beneran glowing, cewek-cewek pasti pada suka denganmu yan. Hahahah," mendengar itu, seakan seperti Yurika yang tidak ingin Ian menjadi kekasihnya. Ekspresi wajah Ian berubah biasa saja, tidak seperti tadi yang sangat bahagia. Kali ini Ia mencoba untuk tetap tertawa meskipun hatinya menolak untuk tertawa.
"Hahaha, tapi sayangnya aku sedang tidak ingin berpikir sampai ke situ," tolaknya. Ia hanya ingin yang menyukainya hanya Yurika saja, bukan yang lain.
"Lah kenapa? Siapa tahu setelah itu kamu jadi gak jomblo lagi kan? Hahahah," Yurika pun sebenarnya juga sama. Ia hanya ingin Ian saja yang menyukainya, tapi Ia tidak boleh egois dan sebagai sahabat harus tetap mendukung jika suatu saat Ian akan menyukai gadis lain.
"Apa sih Yur, udah gak usah bawa-bawa status lagi, Hahaha."
Dan pembicaraan mereka pun masih berlanjut sampai larut malam hingga salah satu diantara mereka tertidur.
***
Pagi menjelang, sepasang suami istri yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi dikejutkan dengan berita tentang sebuah virus yang berasal dari negara China semakin meresahkan karena banyak korban yang meninggal. Virus tersebut sudah menyebar ke negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, Amerika, dan Taiwan.
'Virus dengan nama Corona atau Covid-19 ini sebenarnya sudah dari tahun 2019 menyebar di negara China, semakin hari semakin banyak pula orang yang meninggal karena virus ini menyerang bagian saluran pernapasan manusia bahkan sampai ke paru-paru. Jika virus sudah masuk ke paru-paru, maka akan sulit bagi manusia untuk bertahan hidup. Bahkan sampai bulan Januari 2020 negara-negara yang tertular Covid-19 semakin banyak.'
Mendengar berita seperti itu di televisi, membuat kedua suami istri yang sedang menikmati pagi sambil sarapan pun seketika saling menatap wajah satu sama lain. Mereka terkejut sekaligus menjadi panik mendengar kabar berita tersebut.
"Ekhm, tenang saja, mungkin virus itu hanya ada di negara maju. Ya, kita memang wajib waspada, nanti kalau ada aba-aba dari presiden baru kita wajib mematuhinya," Sang Suami mencoba memberikan kalimat penenang supaya Sang Istri tidak takut dengan virus tadi dan memakan sarapan paginya.
"Iya suamiku. Tapi aku hanya khawatir, jika suatu saat nanti negara kita juga terkena bagaimana? Ya semoga saja tidak terjadi,"
"Kau tidak perlu khawatir, kita berdoa saja semoga di negara kita tidak ada virus itu," Balas Sang Suami. Sang istri pun hanya tersenyum dan seketika teringat perkataan dari Aki Sam yang ditemuinya di pasar tradisional bersama dengan Ian.
"Entah kenapa hatiku mengatakan virus yang dimaksud dari perkataan Aki Sam waktu itu adalah virus Corona. Berarti perkataan Aki Sam tentang jodoh Ian waktu itu, bisa jadi juga benar." Ujarnya dalam hati.