Pacar Online 2021

Nurul Adiyanti
Chapter #12

Putus

"Hah? Apa? Mengurus salon!" Aldrin dan Ian saling menatap satu sama lain.

"Kenapa? Kalian gak setuju? Gini loh, maksudnya itu, kalian bantu-bantu di salon untuk yang pelanggan laki-laki. Kan selama ini hanya pelanggan perempuan saja yang datang ke salon. Nah, kalau ada kalian kan nanti bisa promosiin ke teman-teman kalian supaya ada pelanggan laki-laki yang datang walaupun hanya untuk haircut. Haircut laki-laki beragam loh gayanya. Nah, kalian bisa belajar dari si Gonzales pegawai salon kita itu " Pak Ricky mencoba menjelaskan kepada dua bocah yang batu lukus sekolah tersebut dengan sabar.

"Nah, masuk akal tuh, Kak. Dengan begitu, kalian bisa merasakan bagaimana sulitnya mencari uang," sahut Pak Galang.

"Ya tapi disaat pandemi seperti ini, salon juga sepi, Paman. Apakah kami bisa menemukan pelanggan?" Tanya Ian.

"Yakin saja dulu, jangan lupa kalian promosikan di sosial media ya, supaya ada pelanggan yang kesini. Pasti ada kok. Nanti jika yang datang pelanggan laki-laki, kalian yang tangani, kalau perempuan nanti biar Lita dan pegawai lain yang tangani," seru Pak Ricky.

"Baiklah, Paman. Jadi, kapan kami mulai belajar tentang salon?" Tanya Ian.

"Nah, itu yang ingin kutanyakan juga, Pa," Aldrin ikut menambahi.

"Hmm, mungkin besok,"

"Hah? Yakin besok Pa?" Tanya Aldrin pada Papanya. Lengan kirinya ditahan oleh Ian.

"Baiklah, besok kita akan belajar tentang salon dengan Kak Gonzales," putus Ian dengan wajah serius.

"Nah, gitu dong. Tapi sekarang, kau harus makan dulu, Ian. Dari tadi Paman lihat kau belum makan,"

"Baiklah, Paman."

***

Sinar terik matahari menyoroti bunga sakura jawa yang berdiri kokoh di salah satu halaman rumah kompleks perumahan Pakuwon. Bunga cantik nan indah dengan kelopak yang ditengahnya terdapat serbuk sari itu saling berjatuhan, tertiup oleh hembusan angin di siang hari. Karena terlalu ringan, bunga itu tidak hanya satu yang berjatuhan dari gerombolan bunga sakura, melainkan beberapa.

Seakan terlihat seperti hujan bunga sakura. Bau dari serbuk sari pun menyuruak masuk ke dalam indra penciuman seorang gadis dengan rambut hitam legam sepinggang yang bagian atasnya dibelah tengah, memperlihatkan kulit kepala yang dekat dengan keningnya, bagian kanan dan kirinya dikepang udang, sisanya yang ada dibagian belakang digelung dan diberi beberapa aksesoris rambut.

Gadis itu adalah Nurul, meskipun sudah terlihat sangat cantik, Ia hanya mengenakan baju lengan pendek berwarna kuning, serta celana jeans panjang warna hitam berdiri tepat di bawah pohon bunga sakura jawa tersebut. Membiarkan rambutnya terkena rontokan-rontokan bunga sukura yang berjatuhan.

Gadis itu terlihat seperti sedang menunggu seseorang sambil membawa ponsel yang ditempelkannya di telinga dan tangan yang menahan benda persegi panjang itu.

"Halo, apakah kau sibuk?"

"Bisa kita bertemu sekarang?"

Lihat selengkapnya