Dunia mulai bernapas lega ketika mengetahui bahwa virus covid-19 sedikit demi sedikit mulai lenyap terutama di negara Indonesia. Meskipun begitu, warga negara harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan sehabis melakukan aktifitas. Dengan adanya new normal ini, harapannya adalah perekonomian masyarakat dapat kembali beraktifitas seperti semula.
Pergantian tahun baru 2020 menuju ke tahun 2021 tetap tidak seramai waktu tahun 2019 yang berganti menjadi 2020. Karena tahun 2021 ini semua harus tetap di rumah saja untuk menghindari kerumunan, berjaga-jaga jika virus covid-19 suatu saat akan kembali lagi.
Di bulan Januari tahun 2021 ini, seakan membuka lembaran baru bagi sebuah keluarga yang sedang berkumpul di salon Lita. Tidak semua, hanya anak-anak saja yang suka ke salon, padahal bukan sedang jam kerja tapi mereka hanya berkumpul saja di salon itu.
Karyawan Salon yang lain pun juga masih berada di sana tanpa ada niat untuk pulang ke rumah masing-masing. Kedua remaja lelaki yang duduk bersebelahan pada malam tahun baru ini memutuskan untuk duduk bersantai ria dengan memainkan ponsel pintarnya di ruang salon.
"Eh Ian!"
"Ada apa?"
"Ada aplikasi yang lagi viral nih di masa covid-19. Sebenarnya udah dari tahun 2020 aku tahu aplikasi ini dan sudah menggunakannya. Tapi aku baru memberitahukan ini kepadamu sekarang."
"Wah, aplikasi apa itu, Drin? Sejenis game kah?"
"Bukan, ini tuh sejenis video lipsing dan joget-joget gitu,"
"Oh iya aku ingat, dulu Yurika juga sering mengajakku main itu tapi aku selalu menghindar karena gak PD. Lagian alay juga sih, haha,"
"Eh jangan salah, sekarang itu jadi aplikasi viral loh,"
"Masa sih?"
"Iya, Yan. Bahkan ada yang bisa menghasilkan uang,"
"Hah? Gak usah ngada-ngada kau, Drin. Buktinya si Yurika enggak tuh. Lagian ya mana ada aplikasi bisa menghasilkan uang? Gak masuk akal banget,"
"Dih, beneran, tahu! Nih, ada rupiah-rupiahnya di pojok kiri atas, setiap kita nonton video bisa dapat uang juga. Nanti uangnya bisa diambil lewat supermarket terdekat,"
"Wah, kelihatannya seru tuh,"
"Nah kan, kemudian kalau followers-nya udah banyak dan kamu mau menerima endorse, bisa juga dapat uang dari situ. Kalau kau menggunakan aplikasinya hanya untuk hiburan saja juga tidak masalah, banyak konten-konten yang menghibur juga kok,"
"Wah cocok itu, Drin. Coba sini, nama aplikasinya apa? Mau unduh nih diplaystore"
"Aplikasi TokTok, cepetan unduh,"
"Siap, otw ngunduh nih."
***
Langit dengan warna khas biru mudanya itu terlihat tenang tanpa adanya awan. Namun tak lama setelah itu, benda yang baru saja dibicarakan datang, bukan hanya dengan satu warna saja yaitu putih, melainkan bersamaan dengan awan lain yang berwarna gelap. Ya, awan mendung itu menutupi langit biru dan indahnya pancaran sinar matahari yang menyoroti bumi.
Di antara awan yang satu dengan lainnya pun bertabrakan dan turunlah titik-titik air yang jatuh dari awan mendung tersebut. Udara dingin mulai menusuk kulit seorang gadis yang baru saja pulang dari bimbingan skripsi secara offline di kampus. Ia baru saja turun dari bus yang ditumpanginya dan berjalan perlahan menuju Perumahan Pakuwon.
Sambil berjalan, gadis itu menangis karena skripsinya masih saja ada yang salah. Sudah beberapa kali Ia mengajukan bab 1-3, Tapi tetap saja disalahkan. Ia benar-benar frustasi sampai-sampai dirinya tidak sadar kalau air hujan deras sudah membasahi tubuhnya.
Tasnya basah, namun karena dia memakai tas ransel yang anti air, jadi berkas-berkas yang terdapat didalamnya sama sekali tidak ikut basah. Gadis itu menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri dan berjalan di pinggir jalan. Seketika Ia menghentikan langkahnya dan berjongkok di dekat pos kampling, masih dengan memeluk tubuhnya.