"Tumben nih gak ada videonya Ian, apa dia memblokir akun TokTokku ya?" Nurul masih saja mencari profil akun TokTok Ian. Ternyata disana hanya terdapat tulisan TokToker dan foto profilnya pun tidak ada lagi, yang artinya adalah akun tersebut dibanned oleh pihak TokTok.
"Loh loh? Kok kena banned? Perasaan gak ada deh videonya Ian yang ada unsur 18+, tapi kenapa bisa kena banned begini sih? Wah gak adil nih pihak TokTok." Nurul masih memikirkan hilangnya akun Toktok Ian itu.
"Bentar-bentar, dibio akun TokToknya ada nama akun Facebooknya. Bisa jadi dia akan klarifikasi di sana. Coba aku buka aplikasi Facebook dulu."
Tepat pukul 21.00, Nurul membuka aplikasi Facebook yang sudah sekian lama dinonaktifkan. Kini pun terpaksa Ia harus mengaktifkan kembali. Ketika mencari akun di Facebook Ian, awalnya Nurul agak bingung karena akun fansnya Ian yang muncul, kemudian mencoba untuk terus mencari dan akhirnya ketemu juga akun Facebook Ian yang asli.
Di sana bisa Nurul temukan bahwa Ian yang sedang melakukan video siaran langsung. Ian sedang mengklarifikasi bahwa akun TokToknya tiba-tiba hilang namun Ia sudah membuat akun TokTok yang baru dan username baru. Setelah mengetahui hal itu, Nurul beralih mencari akun TokTok Ian yang baru dan menemukannya dengan cepat. Disana terlihat followersnya masih 100 termasuk dirinya.
"Untung tadi sempat buka FB, coba kalau tidak, pasti aku akan kehilangan satu idola TokTokku." Nurul merasa menjadi orang paling beruntung karena bisa melihat Ian lagi walau di faceboon untuk sementara waktu.
Keesokan harinya, Ian membuat video TokTok di akun barunya yang mana isi dari video itu adalah tentang akun lamanya yang terkena banned oleh pihak TokTok dengan caption 'rindu akun tiktok lamaku'. Nurul yang melihatnya pun berinisiatif untuk mengomentari video TokTok tersebut, 'Apakah tidak bisa kembali lagi?' Begitulah pertanyaan yang diajukan Nurul di kolom komentar.
Meskipun Nurul sudah yakin bahwa Ian tidak akan mungkin menjawab pertanyaannya, namun siapa yang menyangka, dua hari setelah itu komenan Nurul ternyata dibalas oleh Ian. Awalnya Nurul tidak menyangka kalau Ian ternyata membalas komentarnya yang sudah dua hari. Ketika membuka ponselnya, Nurul terkejut ternyata Ian membalas komentarnya. Ia benar-benar senang namun juga sedih karena akun TokTok Ian yang lama tidak akan pernah kembali lagi. Nurul tersenyum dan memulai aktifitasnya seperti biasanya.
***
Di sebuah salon yang sedang ramai pengunjung, terdapat dua orang lelaki yang sedang duduk bersebelahan. Ya, Mereka bergantian melayani pelanggan. Kali ini Ian yang mendapat giliran istirahat. Remaja lelaki itu dengan santai memainkan ponselnya. Seperti biasa, Ian membuka aplikasi TokTok, membuat video lipsing dengan visual wajahnnya yang tampan dan tersenyum, kemudian menyapa fans-fansnya di kolom komentar. Seketika pikirannya teringat oleh gadis yang sempat dinoticenya dua hari lalu. Ia penasaran dengan gadis itu dan mulai membuka profil TokTok gadis itu.
"Siapa ya gadis ini? Dia cantik juga sih, dari foto profilnya, sepertinya rambutnya panjang." Ujarnya.
"Oh namanya Nurul? Ternyata followersnya masih sedikit, hanya 6 saja? Gadis secantik ini kenapa gak ada yang suka sih? Coba ah aku chat aja. Siapa tahu dibales. Hehe." Lanjutnya sambil tersenyum. Ian pun mulai menyapa Nurul di kolom chat dengan kata 'Hai'.
***
'Ting'~
Suara ponsel berbunyi, seorang gadis dengan rambut panjang sepinggang yang diikat itu pun sedang fokus mengerjakan revisi skripsi bab 4 di kamarnya, sampai-sampai suara notifikasi ponselnya pun tak dihiraukan. Ketika selesai mengerjakan revisi skripsinya Nurul menshutdown laptopnya, mengambil ponselnya dan duduk di kasur King sizenya. Ia pun membuka ponselnya, di sana sudah terdapat notifikasi dari Ian. Ia pun terkejut, idolanya sendiri ternyata mengiriminya pesan.
"Hah? Siapa nih yang mengirim pesan di TokTok?" Nurul pun melihat nama Ian.
"Oh, Ian si TokToker itu. Ada apa ya dia sampai mengirimiku pesan? Apakah dia sedang butuh bantuanku?" dahi Nurul berkerut heran.
Semenjak kejadian itu, Ian setiap hari selalu mengirim pesan kepada Nurul, begitu pun sebaliknya. Mereka saling berbalas pesan dan mengenal satu sama lain meskipun belum pernah saling bertemu. Ian juga memberitahu Nurul supaya lebih enak chatting di Facebook saja supaya bisa video call dan Nurul menyetujuinya. Semakin hari, Nurul dan Ian semakin dekat, mereka sering video call dan bercanda satu sama lain, sama seperti ketika Ian dengan Yurika.
Sejak mengenal Nurul, Ian menjadi pribadi yang lebih sabar dalam menghadapi masalah, tidak mudah merajuk, dan lebih suka mengalah. Banyak hal yang Ian pelajari dari diri Nurul termasuk belajar menjadi lebih dewasa dalam berpikir. Semua tindakan dan perhatian Nurul ke Ian berbeda dengan gadis lain, Itulah yang membuat Ian lebih suka bercerita dengan Nurul ketika menghadapi masalah daripada bercerita dengan yang lain. Seperti saat ini, Ian dan Gibran sedang berada di kamar Aldrin, mereka sedang bermain game di ponselnya, lebih tepatnya hanya sang adik yang bermain menggunakan ponselnya.