Pacar Online 2021

Nurul Adiyanti
Chapter #32

Kembali Berjualan

Suara ayam berkokok menandakan bahwa hari sudah pagi. Hari ini, sekitar pukul 06.30, Nurul sudah bersiap untuk kembali ke hotel. Ya, setelah kemarin tidak jadi pulang ke Jawa, akhirnya mereka kembali ke hotel Quest untuk menginap sementara di sana selama menjalankan bisnis dengan Pak Galang. Pak Supri juga sudah memberitahu Pak Galang, jika Nurul sudah pulang dari rumah sakit dan sekarang mereka berada di hotel yang sama dengannya, namun kali ini keluarga Pak Supri mendapatkan kamar di lantai 5. Jadi mau tidak mau mereka harus menaiki lift untuk sampai di lantai 5.

"Wah, gedung ini sangat tinggi ya ternyata," Mas Anto pun terheran-heran dengan gedung-gedung tersebut.

"Namanya juga hotel, Mas. Ya pasti tinggi. Ini masih lantai 5 loh. Hahaha," Balas Nurul sambil sedikit tertawa.

"Haha, iya si Anto emang orangnya suka heranan dia," sahut Mas Prass sambil tertawa juga dan menepunk pundak kiri Mas Anto. Pak Supri hanya tersenyum melihat kelakuan kedua putranya dan juga kemenakannya.

"Kau yakin Rul, sudah tidak ada kendala? Tidak pusing lagi kan?" Pak Supri yang masih saja mengkhawatirkan keadaan Nurul.

"Tidak apa-apa, Paman Tenang saja, aku sudah tidak pusing lagi kok," Balas Nurul sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau gini kan paman bisa tenang." Pak Supri pun tersenyum.

_

Setelah mendengar berita kalau Nurul sudah pulang dari rumah sakit dan kembali ke hotel, Ian sangat senang dan ingin segera menemui Nurul. Namun Pak Galang masih bingung dengan gelagat sang putra yang begitu aneh dan antusias ingin menemui kemenakan Pak Supri itu.

"Ada apa sih, Ian? Mengapa kau terlihat begitu senang? Ah, Papa tahu, pasti kau menyukai Nurul kan?" sang Papa terdengar menggodanya.

"Hehe, Papa tahu aja sih," Ian tersenyum malu dan memang benar saja Ia sedang memikirkan Nurul saat ini.

"Alangkah lebih baik jika kau menemuinya besok saja, sekalian jualan di Tanah Lot. Lagian hari ini dia baru pulang dari rumah sakit, dia masih butuh istirahat," Saran Pak Galang.

"Iya juga ya, Pa. Wah ide yang bagus tuh," Ian seakan diberikan ide cemerlang oleh Sang Papa.

"Oh iya, Pa. Kira-kira keluarga Pak Supri berada di lantai berapa hotel ini?" Tanya Ian.

"Hm, kalau itu Papa tidak tahu, besok kau tanyakan saja pada Nurul, atau lewat telepon juga bisa."

"Mana bisa begitu, Pa? Aku aja gak punya nomornya telepon Nurul."

"Lah kemarin kau gak minta? Padahal jelas-jelas dia ngajakin kamu ngobrol berdua loh."

"Hehe, aku lupa, Pa," Ian menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal sambil sesekali tersenyum kikuk.

"Yasudah, besok kau minta nomor ponsel Nurul supaya kalian bisa berkomunikasi lagi. Hari ini kau ikut Papa ke bandara untuk mengambil stok kaos yang akan dijual besok."

"Siap, ayo Pa."

_

Lihat selengkapnya