Pacar Online 2021

Nurul Adiyanti
Chapter #52

Meminta Izin

Di Pantai Tanah Lot Bali, Siska dan Rangga sedang berada di sebuah cafe yang berjejeran dengan toko-toko pernak-pernik Bali. Mereka berdua disana bukan untuk makan, melainkan berbincang-bincang sekaligus melepas kerinduan satu sama lain. Ketika sedang meminum strawberry milk shake yang baru tadi sempat dipesannya, satu pertanyaan Rangga membuatnya ingin segera menjawab.

"Sayang, aku masih penasaran, siapa yang berani membebaskanmu dari jeruji besi itu? Bukankah Ia harus memiliki banyak uang dulu?" Tanya Rangga sembari meminum coffe lattenya. Pandangan matanya tak lepas dari Siska.

"Dia sepertinya anak orang kaya, maka dari itu Ia berani membebaskanku. Aku tidak boleh memberitahu siapa namanya," jawab Siska santai sembari sesekali memakan kentang goreng yang sudah pesannya dan tergeletak di tengah-tengah meja caffe itu.

"Hah, siapapun dia, aku mau berterima kasih padanya karena telah menyelamatkanmu," balas Rangga sembari memegang kedua tangan Siska dan menatap wajah Siska dengan serius.

"Udah kali, gak usah dibahas. Yang penting aku sudah bebas dan bisa beraktifitas seperti biasa lagi deh," ucap Siska sambil tersenyum.

"Tapi aku khawatir, tahu. Lain kali jangan sampai ketahuan seperti saat itu, ya. Aku tidak ingin kamu sampai tersandung masalah lagi hingga harus berada dalam tahanan," peringat Rangga sambil mengusap kedua tangan Siska yang sedang digenggamnya saat ini. Namun yang terjadi adalah Siska yang melepas kedua tangannya itu dari genggaman tangan Rangga. Ia pun menatap ke arah mata Rangga yang begitu dalam, Ia tidak bisa berjanji dengan sang kekasih kali ini.

"Maafkan aku, Kak Rangga. Aku tidak bisa berjanji karena aku ada misi lain dengan gadis yang sudah menyelamatkanku dari jeruji besi itu." Siska mencoba untuk mengatur kalimatnya supaya sang kekasih tidak marah, namun yang terjadi adalah Rangga yang menatapnya dengan raut wajah bingung, seakan melayangkan 'kenapa?' di hadapan Siska.

"Apa? Jadi, kau keluar dari penjara bukan karena si gadis itu yang memang membebaskanmu dengan cuma-cuma?" Tanya Rangga.

"Tidak, Kak Rangga sayang. Di dunia ini tidak ada yang gratis, semua harus ada usahanya. Begitupun gadis itu. Dia mau menyelamatkanku karena dia ada maksud lain yang harus melibatkan aku."

"Apa misi itu, apakah kau akan dibayar setelah menyelesaikan misi? Atau bayarannya hanya kami bisa bebas dari penjara saja?"

"Tentu bukan itu saja, sayang. Melainkan ada uang tambahan jika aku sudah berhasil untuk mengerjakan misinya," sahut Siska.

"Apa itu?" Tanya Rangga, Siska bangkit dari duduknya dan berjalan menuju samping kiri sang kekasih dan membisikkan sesuatu disana.

"Ah, jadi begitu, aku setuju sih, akan kujamin pasti berhasil. Kita harus berhati-hati." Saran Rangga, dan diangguki oleh Siska sebagai jawaban.

_

Suasana rumah Ian begitu sepi karena sang adik yang sudah berangkat sekolah, tinggallah dirinya dan juga Papanya yang sedang menyablon kaos membantu para karyawan daripada sama sekali tidak ada yang merek kerjakan. Ketika sedang asik menyablon tiba-tiba suara ponsel pun berbunyi. Ternyata itu adalah suara ponsel Pak Galang. Pak Galang pun segera mengangkat telepon tersebut.

Lihat selengkapnya