Pacar Online 2021

Nurul Adiyanti
Chapter #54

Bertemu Lagi

Pagi ini, Ian berangkat ke Semarang setelah mendapat persetujuan dari kedua orang tuanya. Hanya Gibran yang selertinya tidak setuju kalau Ian harus terpisah darinya. Kini, Ian sudah berada di dalam kereta untuk keberangkatan dari Jakarta menuju Stasiun Poncol Semarang. Ia sudah mempersiapkan segalanya semalam, sebelum sang adik sempat menangisi kakaknya yang akan pergi ke luar kota sendirian. Ian duduk di kursi kereta sembari menginhat kejadian tadi malam.

"Kak, kenapa sih harus kerjanya di Semarang? Kan jauh, kenapa gak di rumah aja bareng Papa?"

"Kakak ada urusan lain juga, Gib. Jadi memang harus cari kerja di Semarang, karena ada tugas lain yang harus kakak urus." Penjelasan Ian membuat Gibran semakin menunduk, dan menangis.

"Hiks, kak Ian, maaf, jika selama ini aku memang nakal. Tapi, setidaknya jangan pergi." Ian tersenyum ketika melihat sang adik yang mulai menangis itu.

"Hey, jangan menangis, masa cowok nangis sih, cemen banget." Sindir Ian yang langsung badannya terhuyung ke samoing karena sang adik mendorongnya.

"Au ah, aku marah pokoknya kalau kakak pergi."

"Gib, kamu marah pun kakak tetap akan ke sana karena tujuan kakak itu ingin hidup mandiri dan bisa bekerja tanpa bantuan siapapun. Kamu masih kecil, jadi belum mengerti arti kehidupan yang sebenarnya. Mengertilah, Kakak hanya sebentar kok, nanti 1 bulan sekali kakak akan pulang. Jangan sedih, ok?" Ian mencoba menjelaskan dengan detail kepada sang adik supaya berhenti menangis.

Ia juga mencoba untuk menghapua air mata sang adik dan mencium keningnya, kemudian memeluknya erat. Mereka memang satu kamar, maka dari itu kalau Ian sedang beberes baju, Gibran langsung tahu.

"Memangnya udah izin sama Mama?"

"Kan kemarin udah, gimana sih? Kan kamu juga dengar sendiri pas di meja makan waktu kita sarapan itu."

"Ya dengar sih, tapi kirain kakak waktu itu gak serius, jadi aku hanya selalu menjahili kakak saja tanpa tahu kalau memang benar kakak akan pergi besok," ucap Gibran.

"Ya beneran lah, kamu kira kalau kakak suka bercanda tuh bakal bercanda terus gitu? Ya enggak, ada sisi seriusnya."

"Ya abis kemarin kakak cengengesan. Kan ngeselin, kirain gak serius."

"Aish, yaudah sih. Sekarang kamu tidur, besok sekolah kan? Besok kakak akan berangkat pagi."

"Kakak naik apa besok?" Tanya Gibran.

"Kereta, tadi udah pesen tiket kok, tinggal berangkat aja besok."

"Yaudah, besok hati-hati. Aku tidur dulu, bye." Gibran beranjak dari posisi duduknya menuju tempat tidur dan merapikan selimutnya. Ian hanya tersenyum dan menata kembali pakaian yang akan dia pakai esok hari untuk berangkat dan juga tinggal di Semarang.

Lihat selengkapnya