Sejak kejadian itu aku sempat merasa ada sesuatu yang hilang dari diriku. Namun seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dengan keadaanku saat ini.
Sekarang aku merasa lebih bebas. Aku bisa melakukan apapun yang aku aku tanpa memikirkan hati yang harus dijaga.
Namun jika untuk memulai suatu hubungan lagi sejujurnya aku masih takut. Kejadian Angga itu membuatku menutup diri pada laki-laki.
Tapi aku juga tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat aku akan membuka hatiku kembali dan aku tak tahu kapan hal itu akan terjadi.
***
Aku berjalan menuju meja makan. Aku lihat mama mulai membereskan meja makan.
"Mah!" Panggilku.
"Kok kamu baru turun?" Tanya Mama.
"Tadi aku mandi dulu mah," jawabku.
"Yaudah sekarang kamu makan aja! Mama mau cuci piring dulu," kata Mama.
"Oh iya mah nanti aku pergi keluar ya?" Kataku.
"Mau pergi kemana?" Tanya Mama.
"Aku mau ke tempat Anjeli," jawabku.
"Yaudah jangan pulang malem-malem," kata Mama.
"Siap!" Kataku.
Sebenarnya aku tidak ingin ketempat Anjeli. Saat ini aku hanya ingin sendiri. Sejak kejadian itu aku jadi lebih suka sendiri.
Setelah selesai makan aku kembali masuk ke kamarku. Aku ambil tas yang tergeletak diatas meja dan segera pergi.
"Mah! Aku pergi dulu," pamitku.
"Iya hati-hati!" Teriak Mama dari dalam dapur.
Aku langsung bergegas keluar rumah.
***
Aku sedang duduk disebuah kafe. Aku mengambil duduk dekat dengan jendela. Seperti biasa aku memesan secangkir Latte. Kuseruput Latteku secara perlahan. Rasanya sangat menenangkan.
Kualihkan pandanganku pada sekelilingku. Sangat sepi hanya ada sepasang kekasih yang sedang asik bercanda tawa.
Kualihkan pandanganku kembali pada Latte didepanku. Aku tidak ingin melihat pemandangan itu lebih lama lagi.
Tiba-tiba aku dikejutkan oleh ketukan dijendela kafe. Aku menoleh keluar jendela. Seorang laki-laki yang aku kenal melambaikan tangannya sambil tersenyum padaku.
Aku membalas senyumannya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam Kafe dan mendekat kearahku.