Saat ini perusahaan galangan kapal dimana aku bekerja mendapatkan tender besar. Tidak tanggung-tanggung, tiga kapal yang dipesan itu harus selesai pada akhir bulan ini. Dua unit kapal patroli cepat berukuran 30 meter pesanan TNI Al dan kapal Basarnas sepanjang 40 meter. Baru saja aku juga mendengar pembicaraan supervisor dengan foreman di timku akan ada lagi pesanan kapal dari Malaysia yang harus selesai dalam waktu tiga bulan.
“Lukman, Martin hari tidak masuk dan tidak ada kabar.” Teguh membuka suara, sedang tangannya lincah mengonek panel steering.
“Apakah dia lupa betapa urgentnya pekerjaan kita ini? Apalagi besok kapal yang dipesan Singapura harus siap uji coba. Dan itu pekerjaanya bukan?” kurogoh ponsel di saku celana. kucari nama Martin di layar ponsel.
Nomor Martin tidak ada di ponselku. Aku baru ingat jika seminggu yang lalu ponselku hilang dan ini adalah ponselku yang baru.
“Teguh, kau punya nomor Martin?” tanyaku.
Teguh tidak menjawab namun segera mencarikan nomor Martin. Kutekan nomor yang disebutkan Teguh. Lalu aku meninggalkan Teguh ke ruang kemudi atas dan duduk di sana. Untuk menghindari suara trafo yang sangat nyaring. Ardi yang sedang duduk menghadap meja konsul di ruang kemudi mengacungkan jempolnya, tanda bahwa pekerjaanya hampir selesai. Kulihat dia sedang memasang layar GPS, layar echosounder, dan layar lainnya. Dia memang bisa diandalkan di timku.
Segera aku menghubungi martin. Dua kali panggilan gagal. Kucoba ulang yang pada akhirnya seorang perempuan yang mengangkat. Ah, ini pasti istri Martin.
“Halo, Mbak. Apakah Martin ada di rumah?” tanyaku langsung.
“Martin? Siapa? Kurasa Anda salah nomor,” suara lembut dari seberang sana.
“Betulkan? Maaf kalau begitu telah mengganggu waktu Anda,” aku ingin segera mematikan telepon, namun perempuan itu segera menyela.
“Maaf, nama anda siapa?”tanyanya.
“Aku Lukman.
“Perkenalkan aku Anjeli,”.
Kami diam sejenak. Dan kurasa ini sungguh membuang waktu kerjaku yang sangat urgent.
“Sebelum menutup telepon, kau bekerja di mana dan kerja apa?” tanyanya. Sungguh pertanyaan yang salah untuk diajukan untuk awal perkenalan.