Diana memperbaiki rambutnya dan melihatku kembali dengan tatapan sedih yang ditahannya. Kali ini aku juga merasakannya dan berharap Diana segera menceritakannya.
"Hen kamu tau Daniel kan?" tanya Diana.
Aku tiba-tiba terkaget ketika Diana bertanya Daniel.
Daniel adalah teman kecil kami di desa A ini, kami dari kecil sangat dekat bahkan aku menganggapnya kakak sendiri.
Ketika Daniel lulus SMA, ia memutuskan untuk ikut omnya ke ke kota B, dan di saat itulah aku harus mengikhlaskannya pergi. Lama sekali aku tak mendengar bahkan menemuinya lagi.
Diana memang membuatku mengenang masa kecil lagi. Diana memang sangat tau tempat dan kondisi, apalagi pas dia tanya Daniel kepadaku, membuatku senangnya 2 kali lipat hari ini.
Aku tersenyum senang dengan pertanyaan itu.
"Daniel? Pertanyaanmu membuatku teringat dia yang ku anggap kakak sendiri."
Diana melihatku juga ikutan senang dan membuat pipinya merona malu dengan sikapku.
"Aku dan Daniel.."
Saat Diana mulai mengatakan sesuatu, aku melihat Diana kembali.
"Kamu dan Daniel kenapa? Kalian ketemu ya? Ketemu dimana?" tanyaku penasaran.
Diana pun mengeluarkan undangan dan menaruhnya di meja. Aku melihat undangan dari Diana.
Ketika aku melihat undangan yang ternyata undangan pernikahan tersebut, ekspresiku berubah dari yang awalnya senang menjadi diam.
Dan saat aku melihat nama Diana dan Daniel terpampang jelas di surat undangan itu, hatiku benar-benar tercengkeram keras seperti ada yang menarik hatiku.
Sakit!
Sungguh sakit!
Diana yang melihatku menyadari sesuatu, ekspresiku di matanya terlihat berubah. Diana melihatku diam dan aku menengok kembali ke arah Diana dengan berpura-pura senang dengan undangan pernikahan Diana.
Di dalam hatiku sebenarnya sangat sakit tapi aku berpura-pura senang dihadapan Diana seolah-olah aku ikut berbahagia jika Diana dan Daniel menikah.
"Wah.. aku ga menyangka, teman kecil bisa jadi jodoh hihi."
Aku membuat ekspresiku sesenang mungkin di hadapan Diana walau aku tau ini sangat menyakitkan.
"I-iya. Aku juga ga menyangka," jawab Diana juga senang.
Ketika aku melihat Diana dengan wajahnya senang, aku teringat saat kami berjalan-jalan di sungai beberapa waktu yang lalu. Ia nampak murung dan mengatakan bahwa ia ada masalah.
Apakah masalahnya karena ini?
Ga mungkin kan?