Padaku ( 나에게 )

Alif
Chapter #6

Berakhir?

Sesampainya di rumah, wajahku murung dan perasaanku juga yang diliputi kesedihan. Aku berjalan menuju kamar tidurku dengan menahan tangisan air mata, sedangkan ibuku yang melihatku berjalan menuju kamarku menjadi khawatir denganku.

Di kamar tidurku, aku merebahkan diri dan menutup badanku dengan selimut sampai hanya terlihat setengah wajahku. Aku benar-benar sedih mengetahui Diana akan menikah dengan Daniel. Aku melihat kembali undangan darinya, terpampang jelas nama Diana dan Daniel. Aku menaruh undangan itu di mejaku lalu aku menutup semua wajahku di dalam selimut.

Tak berselang lama, ibuku mendatangi kamarku dan mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

"Hen.." panggil ibuku.

Aku menjawab panggilan ibuku dengan lesu.

"Ibu masuk ya?" pinta ibuku di depan pintu kamarku.

"Iya bu," jawabku.

Ibuku membuka pintu kamarku dan melihatku tertutupi selimut. Ia mendatangiku dan duduk di sebelahku.

"Nak, kamu kenapa?" tanya ibuku lembut.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku. Ibuku menghela nafas pelan dan tiba-tiba melihat undangan di mejaku. Ibuku mengambil undangan tersebut dan melihat undangan itu adalah undangan pernikahan Diana dan Daniel. Ibuku meletakkan kembali undangannya dan melihatku yang masih tertutup selimut.

"Hen.. buka selimut mu Nak."

Aku membuka selimutku dengan malas dan melihat ibuku. Aku duduk menyenderkan punggungku di tembok. Ibuku melihat diriku yang sangat sedih dan mengelus bahu kananku pelan.

"Ada apa Nak? Cerita sama ibu."

Aku menggelengkan kepalaku sambil mengusap air mata yang mau menangis. Ibuku melihatku kembali dengan perasaan yang juga sedih.

"Sini peluk ibu."

Aku langsung memeluk ibuku dan menangis.

Esok harinya

Aku keluar dari kamarku untuk pergi ke toko roti. Aku melihat bapakku duduk di sofa sambil memakai sepatu, topi, dan juga membawa tas. Aku pun duduk di samping bapakku dan bertanya pada bapakku yang sedang menyiapkan barang-barangnya.

"Bapak mau kemana?" tanyaku.

Bapakku menolehku dan menyenyumiku.

"Bapak mau ke kota A 3 hari," sahut Bapakku.

"Ada urusan apa Pak ke kota?" tanyaku lagi.

"Bapak diundang ke acara teman kerja bapak," sahut bapakku lagi.

"Lalu toko rotinya?" tanyaku.

"Nanti ada Marry dan John yang membantu, Bapak kemarin sudah hubungin mereka."

Setelah semua persiapan Bapakku selesai, Bapakku memanggil Ibuku yang ada di dapur.

"Bu..," panggil Bapakku.

Ibuku langsung mendatangi Bapakku.

"Bapak berangkat dulu ya, nanti Bapak bawakan oleh-oleh."

Lihat selengkapnya