Blurb
Liana pernah berpikir bahwa mimpinya untuk meraih pendidikan yang lebih baik telah pupus. Setelah terpaksa putus sekolah karena keadaan keluarga. Namun, kabar gembira bahwa Lia mendapatkan kesempatan untuk kembali ke bangku sekolah tiba-tiba datang dari seseorang yang tidak lain seperti sosok malaikat yang diutus oleh tuhan untuknya. Meski begitu, rasa pesimis menghantuinya. Sudah lama ia tidak menyentuh buku pelajaran, dan bayangan ketertinggalan membuatnya hampir menyerah.
Di tengah kegelisahannya, Lia bertemu dengan Ardhan, seorang teman sekelas yang pendiam akan tetapi sangat pandai. Ardhan tidak hanya membantunya memahami pelajaran yang tertinggal, tetapi juga memberinya semangat untuk terus berjuang. Lambat laun, Lia mulai menemukan kembali kepercayaan dirinya.
Sebagai bentuk rasa terima kasih, Lia menawarkan untuk mentraktir Ardhan. Namun, Ardhan menolak dengan halus. "Es teh aja," katanya, sambil tersenyum.
Kisah mereka pun dimulai, dengan es teh sebagai saksi bisu dari setiap langkah perjuangan dan kebahagiaan mereka.