*pcak... Pcak.. Pcak...
Suara cairan menetes saat Ali keluar melalui mulut placula yang telah menelannya. Campuran dari lendir, darah, dan cairan biokimia lainnya yang menempel pada zirah hijau miliknya.
Panjang mulutnya setidaknya dua kali panjang bus, itulah yang dilihat Ali saat berhasil keluar. Placula kelas uranus itu telah terbaring tidak sadarkan diri. Ukurannya sungguh raksasa dan ia masih tidak percaya ia berada dalam makhluk itu beberapa saat yang lalu.
Zirah organik yang dikenakannya tidak kunjung lepas dan langit masih gelap. Keadaan sudah tidak lagi berkabut tapi ia masih khawatir.
Suara dari balik semak-semak mengagetkan Ali dan memaksanya memasang posisi siap bertarung layaknya power ranger di TV.
“Siapa di sana?! Aku punya zirah uranus dan tidak takut menggunakannya!”
Muncul dari balik semak, 1 placula seukuran mobil menatap Ali.
“Tenang, Ali, kau punya zirah uranus, kau bisa mengalahkannya.” Ali menyemangati dirinya sendiri.
Di lihat dari cirinya, itu bukanlah jenis placula yang sama dengan placula yang datang dari meteor sebelumnya karena placula itu adalah placula yang memakan seluruh tetangga Ali. Si placula kepala bintang.