Hari berganti begitu cepat, membuat aku semakin semangat menjadi seorang anak TK di usia 5 tahun. Ibu menyiapkan pakaian serba kuning untukku, baju yang tidak ada lengan dan sebuah bawahan rok yang panjangnya sampai di lutut saja. Ya! Ini adalah baju yang dibeli ibu terakhir kali saat kami masih tinggal di kota rantau.
Seusai berpakaian, aku segera berdiri membelakangi ibu agar mempermudahnya untuk merapikan rambutku. Oh iya, umurku memang 5 tahun, tetapi panjang rambutku sudah menyentuh punggung bagian bawah. Ibu menguncir rambutku agar tidak tersapu angin saat berkendara nanti dan tidak lupa juga bagi ibu untuk menyematkan dua buah jepit berbentuk pita di sebelah kanan rambutku.
Kak Aba dan kak Ari sudah siap berangkat, tetapi sebelum keluar dari rumah kami akan sarapan terlebih dahulu. Ibu memasak sayur sop dengan campuran sosis sapi kesukaan ayah. Setelah 10 menit kami habiskan untuk sarapan dan berbincang sebentar, akhirnya ayah memberikan sebuah isyarat agar aku dan kedua kakakku segera memakai sepatu masing-masing.
“Anak-anak ayah sudah siap untuk berangkat sekolah?” ucap ayah seperti seorang wasit di pertandingan bola voli.
“SIAP AYAH!!!” Kami menyahut secara serentak.
Aku segera beranjak dan berpamitan kepada ibu sembari mencium tangannya.
Ayah sudah menyalakan motor dan bersiap untuk membawa kami bertiga menuju ke sekolah masing-masing. Sepanjang jalan aku bernyanyi agar suasana semakin ramai.
Hari ini, aku sekolah
Pertama kali kusekolah
Hari ini, aku belajar
Belajar dan bermain
“Lagu siapa itu oey?” sahut kak Aba yang berada di ujung belakang motor.
Lagu ini, lagu sekolah
Agar kita bersungguh-sungguh
Agar tidak bermalas-malasaaaannn …
Mari kita bernyanyi