Hampir satu setengah tahun menjadi bagian dari Taman Kanak-kanak. Kini kelasku sudah berganti menjadi kelas Semangka. Tetap dengan Dino, sahabatku yang paling bisa membuatku nyaman dan selalu merasa senang. Cukup asyik bagiku bisa mengenal dan berteman dengannya sampai detik ini. Kami tidak pernah bertengkar, paling ya sedikit ada ulah dariku yang suka cerewet terhadapnya.
Hari ini ada pelajaran membaca di kelas. Oh iya, tempat dudukku kini bersebelahan dengan Dino. Hohoho, unik sekali bukan? Ibaratnya, Dino adalah diriku versi laki-laki. Bagaimana tidak? Kebanyakan dari kami selalu merasa klop. Tidak lebih dan tidak kurang. Pertemanan kami adalah kebetulan yang menyenangkan.
Ibu guru cantik sudah masuk ke kelas yang bernuansa seperti di lautan. Berbeda dengan kelas Strawberry yang bernuansa selaiknya berada di angkasa.
"Selamat pagi anak-anak kelas Semangka," ucap ibu memberikan greeting.
"Selamat pagi, pagi, pagi ...." sambut kami secara kompak.
"Selamat datang di kelas Semangka, semoga semangat kalian tetap meningkat selalu."
"Siap Ibu...." sahut seorang anak lelaki yang menempati kursi duduk di sudut depan.
"Hari ini kita akan belajar membaca, ibu harap setiap dari kalian bisa maju bergilir untuk membaca."
"Halaman berapa Bu?" tanya anak laki-laki dari sudut depan.
"Halaman 11 ya. Ibu akan membaca di baris pertama, setelah itu tiap baris dibacakan oleh kalian yang berkenan untuk maju dan membaca."
"Oke Bu," pungkas anak laki-laki yang berambut sedikit ikal tersebut di sudut depan.
'Ke ma rin, sa ya be la jar de ngan te kun.'
Aku beranjak dan ingin melanjutkan satu baris sesudah ibu guru cantik membaca. Tetapi, kalah duluan oleh si rambut ikal itu. Hmmm, kalau begitu habis dia saja aku maju.
'Sa ya ber jan ji ke pa di ri sen di ri un tuk se la lu be la jar.'
Aku segera beranjak dan maju ke depan sekaligus membacakan bagian selanjutnya.
'Ti dak a da wak tu lu ang se la in be la jar mem ba ca sa ma - sa ma.'
Aku pun duduk dan Dino pun melanjutkan.
'Ma ri ki ta se mu a be la jar mem ba ca ha ri i ni.'