Paintease

Delima Ami
Chapter #18

Gerhana di Mata Bulan

 

2010

Empat tahun setelah lulus dari Taman Kanak-kanak. Aku memilih bersekolah di dekat rumah dan masih di satu kecamatan. Ibu memilihkanku sekolah yang tidak jauh-jauh, karena menurutnya supaya ibu bisa sedikit meringankan ayah ketika pagi-pagi harus berangkat bekerja.

Bulan ini dengar-dengar dari berita televisi, akan terjadi sebuah gerhana bulan. Tepat di tanggal 26 Juni, ya hari ini memang. Tetangga di sekitar rumahku ramai-ramai mempersiapkan untuk membuat jamuan makan malam. Kebetulan hari ini hari Sabtu. Hari santai bagi kami sekeluarga. Aku membantu ibu menyiapkan makan sore. Ibu memasak nasi goreng kesukaan kak Aba.

"Ibu, nanti malam Noni pengin tidur cepat. Hehehe," ucapku meminta izin kepada ibu.

"Loh, jangan dulu. Tunggu sampai gerhananya selesai," sahutnya sembari memindahkan nasi goreng dari penggorengan ke sebuah bakul nasi.

"Memang kenapa Bu?"

"Udah jangan tidur dulu."

Makanan pun sudah tersaji rapi. Kami berlima memulai makan sore tepat pukul empat. Sebelumnya kami sudah berdoa terlebih dahulu kemudian menyantap makanan yang sudah ada di depan mata. Lima menit kemudian, makanan habis sekejap. Kak Aba dan kak Ari mengajakku membersihkan meja makan. Aku mencuci piring kemudian ikut pergi bersama kedua kakakku.

Sore ini kami bermain di dekat musala. Aku berkumpul dengan dik Tasya. Sedang kedua kakakku bermain dengan teman-teman mereka yang masih ada hubungan saudara dari ibuku.

"Dek Tasya, apa benar kalau mau ada gerhana bulan. Kita tidak boleh tidur sampai gerhananya selesai?" Aku berbisik lirih kepadanya.

Dia terkejut dan menimbang ulang ucapanku.

"Emmm... Ibuku pernah bilang begitu."

"Lalu? Dek Tasya tidur?" tanyaku semakin penasaran.

"Enggak lah. Aku takut nanti dimakan sama raksasa besar."

Lihat selengkapnya