Paintease

Delima Ami
Chapter #22

Kamera Hitam Legam

 

Semingu setelah bersilaturahmi ke sanak saudara. Kak Aba dan kak Ari berinisiatif untuk mengajak kami berlima foto bersama.

"Mau foto dimana emangnya kak?" tanyaku penasaran dengan lokasi pengambilan foto keluarga.

"Di jalan," sahut kak Ari dengan datar.

"Ih, aku seriusan nanya," ucapku menggelitik perut kak Ari.

"Noni maunya di mana?" tanya kak Aba memberikanku waktu untuk memilih tempat.

"Hmmm, sepertinya foto di studio saja Kak. Biar hasilnya bagus," saranku kepada kak Aba.

Kami bertiga memang suka berdiskusi. Bahkan selalu saja untuk tempat, aku yang selalu diberikan amanat. Hohoho, padahal aku tidak terlalu sering bepergian. Tapi ya dibanding kak Aba, aku lebih sering ikut ayah pergi berkelana.

"Boleh juga tuh. Cari yang dekat sini aja," sahut kak Ari mendukung saranku.

"Ada nih, di seberang desa. Kebetulan yang punya itu ayahnya teman kakak di SMA."

"Nah! Pas tuh kak. Di situ aja," sahutku begitu antusias.

"Oke, nanti sore ya kita berangkatnya," ucap kak Aba langsung memutuskan waktu keberangkatan.

"Kak Aba udah bilang ke ayah sama ibu?" tanyaku memastikan.

"Sudah dong, mereka berdua setuju-setuju aja sama kakak."

"Yeay! Foto keluarga," teriakku dengan riang.

Seperti biasa, aku sedang duduk manis di depan televisi. Aku adalah penonton setia keluarga Nonot. Sebuah kartun yang menceritakan kehidupan seorang astronot di luar angkasa. Episode kali ini, menampilkan Astron dan juga Nautis yang sedang membenarkan satelit. Satelit di luar angkasa sedikit mengalami gangguan dalam hal komunikasi. Maka dari itu sang Astron yang ditemani Nautis melakukan pengamatan dan pembetulan agar satelit komunikasi kembali berfungsi dengan normal.

Setengah jam selanjutnya aku tertidur pulas. Hingga aku terbangun karena mendengar suara kak Ari yang tengah bernyanyi begitu keras.

 

Oh every time I close my eyes

Lihat selengkapnya