“Paket!!”
Di sisi lain di kota XX, berdiri seorang dengan setelan kuning-pakaian khas kurir keranjang kuning yang merupakan aplikasi belanja online yang sedang hits dan digandrungi oleh banyak orang baik penjual, pembeli dan pekerja freelance. Di tangannya, ada paket yang jadi alasan kedatangannya. Sementara itu di hadapan soosk itu ada bangunan rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Rumah itu punya banyak tanaman hias seperti kebanyakan kebiasaan ibu-ibu yang suka ikut-ikutan tren di mana sekarang sedang tren tanaman hias.
“Ini sempurna!” gumam sosok itu sembari tersenyum kecil.
Rumah di dalam pagar di mana sosok itu berdiri berjarak hanya sekitar sepuluh langkah dari pagarnya. Di dalam bagian pagar juga ada beberapa pohon besar seperti pohon manga dan pohon sawo yang cukup lebat. Senyum sosok itu semakin lebar ketika melihat keadaan rumah di hadapannya.
Kreett!!
Dari arah dalam rumah, muncul seorang wanita mengenakan daster bunga-bunga khas kebanyakan ibu-ibu. Wanita itu berjalan dengan wajah sangar dan mata tajam keluar dari rumah menuju ke arah pagar di mana pria itu berdiri di baliknya.
“Apa, Pak?” Wanita itu bertanya dengan nada ketusnya lengkap dengan wajahnya yang juga terlihat ketus.
“Paket, Bu! Atas nama Ibu Mila.”
“Mila?” Wanita itu mengerutkan alisnya merasa heran. “Di sini tidak ada yang namanya, Mila.”
“Tapi Bu, alamatnya benar ini. Jl xx, blok xx, kelurahan xx kecamatan xx kota XX.” Sosok itu mengulangi apa yang tertulis di bagian tanda pengirimannya.
“Masak sih?” Merasa semakin heran, wanita itu membuka pagarnya untuk melihat paket yang dibawa oleh kurir ke rumahnya. Wanita itu memeriksa dengan saksama alamat yang tertulis di bagian atas paket dan sekali lagi, merasa heran. “Eh bener!! Ini alamat saya! Mila?? Mila?? Apa iya aku punya temen yang namanya Mila?”
Di saat wanita itu sibuk mengingat nama teman-temannya yang mungkin menggunakan alamatnya sebagai pengiriman paket, sosok kurir di hadapan wanita itu melirik ke kanan dan ke kiri.
Aman!, batin sosok itu.
Tidak lama kemudian sosok itu mengeluarkan sapu tangan hitamnya, menutup separuh bawah wajah wanita di hadapannya sembari mendorongnya mundur ke dalam pagarnya dan terakhir, menutup pagarnya.
Kreett!!
Tidak butuh waktu lama bagi wanita itu untuk kehilangan kesadarannya karena obat bius yang diberikannya di sapu tangan hitam miliknya. Sreet!! Sosok itu menyeret tubuh wanita itu ke dalam rumahnya sembari membawa paket yang tadi dibawanya sebagai alasan untuk membuat wanita itu membukakan pintunya.
Kreett!!
Hosh, hosh!! Setelah menutup pintu masuk rumah milik wanita itu, sosok itu mengatur napasnya sejenak dan langsung mengeluarkan tali yang disembunyikannya di balik jaket kerjanya. Sosok itu mulai mengikat kedua tangan dan kedua kaki wanita itu agar saat melakukan aksinya, wanita itu tidak bisa melarikan diri.