Sejauh apa pun kamu pergi, cerita-cerita dari kota kelahiran akan selalu menghadirkan kerinduan yang mengajakmu untuk kembali.
Setelah hari pertama habis untuk membereskan ini itu di rumah baru, hari kedua ini Kia akhirnya punya kesempatan jalan-jalan ke taman perumahan bersama tetangga barunya yang bernama Alfryda. Kia dan Alfryda saling kenal sejak kemarin malam, saat Kia lengkap dengan mama dan papanya datang berkunjung sambil membawa beberapa boks piza sebagai tanda perkenalan dengan keluarga Alfryda, yang rumahnya berada tepat di depan rumah keluarga Kia. Sifat Alfryda yang sangat supel membuatnya mudah akrab dengan Kia.
“Jadi, kapan lo mulai masuk sekolah? Kata lo, semua administrasinya udah beres, kan? Nggak sabar nih, gue, siapa tahu kita bisa sekelas ...,” tanya Alfryda sebelum menyuap siomay ke mulut.
Kia menelan batagornya cepat-cepat dan kemudian minum karena harus menjawab. “Lusa, mungkin ... kalau nggak ada hambatan.”
“Hambatan susah bangun pagi maksudnya?”
Tebakan Alfryda memancing tawa Kia. “Tahu aja, lo!”
“Tahu, lah! Gue juga gitu soalnya, hahaha!” Alfryda ikut tertawa. Beberapa saat setelahnya, Kia dan Alfryda asyik kembali menyantap makanan masing-masing sambil menikmati keramaian di sekitar.
“Oh, ya, Ryd, lo kenal Nazla, nggak? Dia sekolah di SMA Gading juga, loh,” celetuk Kia tiba-tiba.
“Nazla Fereadilla?” Alfryda menjawab dengan pertanyaan, bermaksud memastikan saja. Kia mengangguk membenarkan.
“Kenal, lah. Nazla itu famous kali di sekolah. Eh, BTW, kok, lo tahu Nazla?”