Kak Andraste dan pria berwajah oriental itu sedari tadi terus tertawa di ruang tamu, aku pun berjalan mendekati mereka dan duduk di samping kak Andraste.
"Kalian ngetawain apaan sih? Suara kalian berdua tuh berisik tahu gak, sampe kedengeran ke kamar," gerutuku dengan wajah ditekuk.
"Oh iya, katanya tadi lo mau gantiin ayam geprek gue, mana ayam gepreknya?" lanjutku.
"Iyaa diganti, kau bisa sabar tidak?"
"Kok lo nyolot sih!"
"Yasudah iyaa, saya minta maaf ya cewek udik ayam geprek," ledek pria itu yang langsung diikuti oleh tawa kak Andraste.
Dengan sigap, aku langsung memukul badan kak Andraste dan pria berwajah oriental itu.
"Iissshhh, GAK ADA YANG LUCU! Gak ada ya gue denger lagi lo bilang gue cewek udik ayam geprek. NGESELIN LO BERDUA!"
"Kau tahu tidak, marah-marah itu bisa membuatmu terlihat lebih cepat tua," ledek pria itu kembali dan tertawa kecil.
"Iisshh, udah sonoh lo beliin gue ayam geprek, laper nih gue."
"Iyaa tuan putriiii," ujarnya tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya.
"Hyeong, aku pamit beli ayam geprek dulu ya."
"Iya, hati-hati nanti masuk got lagi," ujar kak Andraste tertawa, pria itu hanya tersenyum dan kemudian keluar.
"Iisshh gak lucu ya!" aku mencubit tangan kiri kak Andraste.
"Aaww, sakit pea," ujarnya sambil mengelus tangan sebelah kirinya.
"Sukurin."
"Eh tapi kalau dilihat-lihat Lee Kang In itu anaknya sopan, baik, asyik lagi, lo kalau jadian ama dia, gue orang pertama yang bakal dukung lo dan gue yakin nyokap sama bokap juga pasti setuju."
"Lee Kang In siape sih? Kenal aja kagak."
"Lah, dari tadi lo ketemu ama dia, lo belum tahu nama dia siape?" tanya kak Andraste bingung, aku hanya menggelengkan kepala.
"Gilaaa, bener-bener cuek lo ye jadi cewek."
"Lagian juga kagak ada manfaatnya Riana tahu nama dia."
"Hati-hati lo nanti jatuh hati, eh jodoh," ledek kak Andraste tersenyum.
"Tttcchhh aaahh~~~berisik," ujarku menggibaskan tangan ke arah belakang dan bangkit dari tempat duduk.
"Heh Riana, mau ke mana? Lo gak mau ayam geprek nya? Yaudah buat kakak ya?"
"Ke dapur ngambil minum, Riana geprek badan kakak biar mirip kek ayam geprek," ujarku sambil berjalan menuju dapur, namun pria itu hanya tersenyum menatapku.