Palung Mariana

Nisya Nur Anisya
Chapter #26

KOTAK EMOSI

Selesai membalas semua pesan masuk, aku membuka aplikasi tiktok dan menemukan satu video yang berisikan tulisan dengan background foto Jungkook dan lagu louder than bombs.

Orang tidak akan mengerti seberapa kuat kamu bertahan, meredam ramainya isi kepala, menjadikan semua terlihat baik-baik saja. Maka jangan lupa genggam tanganmu sendiri, karena pada akhirnya dirimu sendiri yang memahami.

Setelah selesai membaca teks tersebut, aku langsung menggulirnya, karena ini bisa memicu kembali depresiku. Isi konten tiktokku didominasi oleh video-video BTS, saat aku sedang asik memainkan tiktok, tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu diselingi seseorang memanggil namaku, suara yang sudah tidak asing lagi dikupingku. Ya, aku mengenali suara itu, dia adalah kak Andraste, dengan wajah bahagia aku segera berlari untuk membukakan pintu.

Saat pintu terbuka, aku melihat senyum lebar dari bibir merah muda kakakku.

"Kakak!" ujarku setengah berteriak, kemudian memeluk erat kak Andraste.

Kak Andraste membalas pelukanku dan mengusap lembut punggungku dengan tangan kirinya, semua rasa rindu dan takutku seketika lenyap saat berada didekapan kak Andraste, aku pun melepaskan pelukanku.

Kak Andraste menyodorkan bingkisan besar yang berada ditangan kanannya.

"Ini apa kak?" tanyaku bingung.

"Oleh-oleh," ujarnya tersenyum.

"Wiiiihhhh, makasih kakakku yang paling baik," ujarku sumringah dan kembali memeluk kak Andraste beberapa detik, kemudian mengambil bingkisan tersebut, aku dan kak Andraste pun masuk ke dalam rumah.

"Kakak udah makan?"

"Udah tadi di jalan. Oh iya dek, kakak ke kamar dulu ya," ujarnya tersenyum sambil mengacak-acak rambutku.

Aku mengangguk dan tersenyum, kak Andraste pergi menuju kamarnya, begitupun aku yang juga pergi ke kamar, karena sudah tidak sabar ingin membuka oleh-oleh dari kak Andraste.

Setibanya di kamar, aku langsung duduk di atas kasur dan membuka oleh-oleh dari kak Andraste, ternyata isi dari bingkisan tersebut sangat banyak, mulai dari makanan ringan, alat lukis hingga boneka BT12, wajahku semakin sumringah setelah melihat isi dari bingkisan tersebut.

"Ya ampun lucu banget bayi-bayi aku," ujarku tersenyum sambil memeluk ketujuh boneka BT12 tersebut.

Setelah beberapa detik memeluk boneka tersebut, aku langsung menatanya dikasur, sekarang kamarku semakin ramai, clowee dan aku akhirnya memiliki teman baru. Saat suasana hatiku masih bahagia, tiba-tiba saja ponselku berbunyi, aku berjalan menuju meja belajar dan mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja belajarku.

Kubuka pesan WhatsApp tersebut sambil kembali berjalan menuju kasur dan duduk, ternyata satu pesan dari Veira.

Veira

Cape banget gua inii gila stress banget

Riana

Strees karena kerjaan?

Veira

Semuanya

Riana

🤗

Veira

Gua tuh rasanya pen nangis mulu,

cma bingung apa yg di tangisin

Riana

Gak apa² keluarin aja semua emosi lu,

kalau udh bener² gak sanggup,

mungkin kalau lu berkenan bisa

konsul langsung ke psikiater, kalau

mau gua temenin, ayo gua temenin

Veira

Sumpah sesek banget ini rasanya,

Lihat selengkapnya