Seperti biasa, hari ini adalah jadwalku kelas bahasa korea di UNJ, semua peralatan sudah masuk ke dalam tas gendong coklatku, begitupun denganku yang sudah rapih, aku menggendong tas cokelat tersebut di belakang, kemudian membuka pintu kamar dan berjalan mencari kak Andraste untuk berpamitan.
"Kakkk," panggilku, berjalan menuju kamarnya.
"Iyaaa," jawabnya dari dalam kamar.
Kak Andraste membuka pintu kamarnya.
"Kamu mau ke mana?"
"Les bakor."
"Oalahhh, mau dianter gak?"
"Gak usah, aku berangkat sendiri aja."
"Yaudah atuh, hati-hati."
"Oke."
Aku pun bersalaman dengan kak Andraste.
"Assalamu‘allaikum," ujarku sambil berjalan menuju keluar rumah.
"Wa‘allaikum salam," jawab kak Andraste yang masih menatap punggungku di dekat pintu kamarnya.
Seperti biasa, aku menaiki transjakarta untuk pergi ke UNJ, aku duduk di bangku belakang dekat jendela sebelah kanan, suasana hatiku saat ini benar-benar sangat baik, aku mengirimkan satu pesan WhatsApp kepada Syilla.
Riana
Syill, kalau datang duluan, tempatin bangku ya😁
Syilla
Oke
Sepanjang jalan aku terus menatap jalan raya dari balik jendela transjakarta, situasi masih aman terkendali, sampai beberapa detik kemudian aku merasa ada sesuatu yang aneh, jalan yang seharusnya kulewati bukan seperti ini, akhirnya aku tersadar saat tiba di halte Patra Kuningan.
"Loh kok ke sini," gumamku pelan menatap jalanan sekitar dari balik jendela transjakarta dengan wajah panik.
"Anjir salah naek tj gue," gerutuku.
Aku menatap jam diponsel yang kugenggam, kini jam sudah menunjukkan pukul 14.31, aku semakin panik karena kelas dimulai pukul empat sore, sedangkan jarak dari kuningan ke UNJ bisa menempuh sekitar satu jam itupun belum termasuk macet.
Astagaaaa, kenapa sih setiap kali gue pergi kemana-mana selalu aja ada drama nyasar. Batinku.
Aku menatap kembali jalanan dari balik jendela transjakarta, sungguh aku tidak tahu rute ke UNJ jika dari daerah kuningan, tanpa berpikir panjang, aku langsung bertanya kepada salah satu penumpang pria paruh baya yang duduk di belakangku.
"Maaf pak mau tanya, ini lewat halte dukuh atas gak ya?" tanyaku menoleh ke belakang.
"Oh ini mah gak lewat halte dukuh atas. Nanti kamu turun aja di halte Setia Budi, terus naik tj nomor 6, atau kalau nggak nanti tanya lagi aja ke petugasnya," ujar pria paruh baya tersebut.
"Oh oke, makasih ya pak."
"Iya dek sama-sama."
Aku kembali mengirimkan pesan kepada Syilla.
Riana
Sue nyasar lg
Syilla
Nyasar kmna?
Riana
Kuningan wkwwk
Aku turun di setia budi nih
Syilla