PAMALI

Windyani Sudin
Chapter #1

Prolog

Suatu hari tanpa rencana, subuh yang biasanya menjanjikan ketenangan dan kedamaian berubah menjadi kelam dan gelap. Lolongan anjing bersaut-sautan seumpama mengabarkan makhluk bernama kematian telah datang. Suara-suara penuh amarah dan jeritan ketakutan membabi buta. Nyaring gardu listrik yang dipukul berulang-ulang melahirkan kepanikan.

“Bersiaplah! kita harus meninggalkan tempat ini.”

Seorang pria bertelanjang dada masuk ke dalam kamar, ia menjumpai istrinya tengah meringkuk memeluk anak perempuannya dengan erat.

Perempuan kurus itu belum bergegas, ia gusar mendengar kekacauan di luar sana. Tangisan seseorang yang dikenalnya terdengar menyayat hati, membuatnya bingung harus melakukan apa. Haruskah ia mengemasi barang-barang mereka atau menunggu aba-aba barangkali keadaan bisa kembali sedia kala?

“Aku harus mengemasi barang-barang kita! Bapak Si Arwan sudah tewas dipenggal di ujung kampung.”

Lihat selengkapnya