“Ucup!! Kamu dimana?” teriak Kezia dengan cemas. Sudah lebih dari dua belas jam lamanya Ucup menghilang tanpa jejak.
Siang itu cuaca tampak mendung. Seluruh murid telah meninggalkan area camping dan pulang ke Batavia dengan bus dan wali kelasnya masing-masing. Tinggal tersisa satu mobil limousine yang menunggu Kezia dan ketiga teman lainnya.
“Saya coba tanya ke pos security untuk cek kamera CCTV ya.” Ujar Wali Kelas mereka.
“Baik bu. Nanti kalo ada apa-apa tolong segera kabari kita ya.” Jawab Kevin.
“Tadi malam lu yakin dia gak balik ke kamar pin?” tanya Kezia.
“Iya gue yakin jo. Semalam pas balik, gue gak lihat dia di kamar. Gue pikir si Ucup malah masih di aula party. Tapi tadi pagi pas gue bangun, ternyata Ucup masih belum balik juga. Habis itu gue coba hubungi dia berkali-kali tapi nomornya gak aktif.” Jawab Kevin.
“Re, semalam di aula gue lihat lu ngobrol cukup lama sama si Ucup. Dia ada gak cerita sama lu mau pergi kemana?” kali ini Kezia bertanya kepada Renata.
“Dia gak ada cerita apa-apa sama gue.” Jawab Renata singkat.
“Tapi gue peratiin kemarin kalian serius banget ngobrolnya? Dan kalo gak salah setelah ngobrol sama Ucup, gue lihat lu sempet nangis. Ada apa sih sebenernya re?” tanya Kevin.
“Hey, Can you guys stop questioning her?” Andre akhirnya buka suara. “Kenapa semuanya harus nanya ke Renata? Gue kemarin lihat si Ucup ngobrol-ngobrol juga kok sama kalian berdua.”
“Chill dude! At least we were not crying.” Balas Kevin.
Andre yang terpancing emosi hendak menghantam wajah Kevin. Dengan sigap Renata dan Kezia menahan mereka berdua.
“Udah-udah!! Kok kalian malah jadi ribut sih? Kita semua disini mau cari keberadaan Ucup. Gue yakin dia gak mungkin pulang sendirian. Yang gue khawatirkan justru kalo dia nyasar di hutan. So can we just cut off all these nonsense and go find him?” Kezia akhirnya mencoba menenangkan suasana.
Tidak lama kemudian mereka berempat berpencar mengelilingi area camping. Andre bersama dengan Renata, Kevin bersama dengan Kezia. Tujuan mereka sama. Mencari keberadaan Ucup yang tiba-tiba hilang di malam perayaan kelulusan SMA Nusantara.
SEPULUH BULAN SEBELUMNYA
“Andre, kamu mau kemana?” Cegat pria tersebut begitu melihat anaknya sedang bersiap-siap pergi meninggalkan rumahnya.
“Mau makan keluar pak.” Jawab Andre singkat.
“Sama siapa?” lanjut pria itu.
“Sama temen-temen.”
“Ada Renata?” Tiba-tiba nama itu terucap dari bibir pria tersebut.
Andre terdiam sejenak sebelum akhirnya Ia menanggapi pertanyaan ayahnya. ”Ada.” Jawab Andre pelan, nyaris tak terdengar.
“Kamu ini gimana sih? Udah berapa kali Bapak minta kamu kurang-kurangi bergaul sama anak itu. Renata itu terkenal sering bikin ribut dan cari masalah di channel videotube-nya. Bapak gak mau image buruk yang dia punya jadi tertular juga ke kamu.” Tegas pria tersebut.
“Udahlah pak. Biarin dia bergaul sama teman-temannya. Andre kan bukan anak kecil lagi.” Sang istri akhirnya ikut berkomentar.