PANCA-GILA : Ucup left The Group

Alvin Raja
Chapter #17

Markas Rahasia

Tepat jam tujuh malam, Mobil Alphard milik Andre sudah tiba di halaman parkir kediaman Riana. Tanpa sepengetahuan Ucup, Kezia menghubungi Andre agar Ia menjemput mereka bertiga dan berangkat bersama ke rumah Renata. Hal ini membuat Ucup kembali gugup. Namun kini ia bertekad agar bisa bersikap lebih baik dari sebelumnya. Ia tidak ingin Andre semakin mencurigai dirinya.

“Hi guys..” Seraya pintu mobilnya terbuka, Andre menyambut Ucup, Kevin dan Kezia yang sedang berdiri di depan pintu rumah mereka.

“Hi ndre. Makasih ya udah mau jemput kita. Supir pribadi kita masih keluar sama nyokap. Hari ini Mama bakal pulang malam kayaknya.” Ujar Kezia seraya Ia melangkah masuk.

“Iya nih. Sorry jadi ngerepotin bro!” ujar Kevin yang juga menyusul masuk.

“Gapapa. Santai aja. Toh kebetulan kalo gue mau ke rumahnya Renata harus lewat daerah sini juga.” Jawab Andre ramah.

Dari belakang Kevin, dengan hati-hati Ucup memasuki mobilnya.

“Malam ndre.” Tanpa Andre duga, kali ini Ucup terlebih dahulu menyapanya. Melihat sikap Ucup yang kini lebih bersahabat, senyuman lebar langsung tersungging di bibirnya.

“Hi cup. Malam juga. Silahkan masuk.” Sahut Andre dengan ramah.

Kevin dan Kezia telah mengambil tempat duduk mereka di belakang, sehingga Ucup terpaksa duduk di baris tengah, tepat di sebelah Andre. Hal ini membuat Ucup kembali salah tingkah.

Mobil mereka mulai melaju. Suasana kikuk selama tiga puluh detik pertama langsung dipecahkan oleh Kevin yang mulai mengoceh dari kursi belakang.

“Gimana kabar Om Guswono, ndre? Gue denger katanya setelah acara anniversary kemarin, om sempet sakit juga ya?”

Mendengar nama pria itu kembali disebut, sikap Ucup semakin kaku. Ia kembali teringat akan apa yang Hernita telah singkapkan padanya.

“Iya kemarin bokap sempet drop. Tiba-tiba darah tingginya kumat. Kayaknya sih dia stress berat. Gue juga gak tahu kenapa. Dokter sampe wanti-wanti, kalo gak dijaga bokap bisa kena stroke.” Ujar Andre dengan lemas.

“Waduh, so sorry to hear that bro. Mungkin nanti habis jenguk Rere, kita bisa jenguk om Guswono juga ya.” Tanpa Ucup duga, Kevin mengusulkan sebuah ide yang sangat mengejutkannya. Ucup tidak siap akan hal ini.

“Boleh. Gue sih ayo aja. Asal jangan sampe ganggu istirahatnya om Guswono ya.” Kezia yang juga menyetujui ide spontan dari Kevin membuat perut Ucup semakin mulas. Ia kini terjebak di tengah-tengah situasi yang selama ini sangat ingin Ia hindari.

“Bokap gue biasanya tidur larut malam kok. He will be happy to have you come over.” Sambutan dari Andre membuat sekujur tubuh Ucup lemas. Ia benar-benar merasa dijebak oleh semesta.

Beberapa menit kemudian, mobil Alphard tersebut akhirnya tiba di depan kediaman Renata. Petugas keamanan yang berjaga langsung mencegat mereka.

“Selamat malam Pak Pras.” Sapa Andre dari dalam mobilnya.

“Eh, Mas Andre?” petugas yang sudah mengenali Andre tampak terkejut melihat kedatangannya.

“Renata-nya ada?” tanya Andre.

“Waduh, kebetulan non Renata lagi keluar mas. Baru sejam yang lalu berangkat.” Jawab Prasetyo.

“Oh gitu ya..” Terlihat kekecewaan di wajah Andre yang gagal menemui kekasihnya.

“Hi Pak Pras.” Tiba-tiba dari belakang, Kezia ikut menyapanya.

“Wah ada non Kezia juga toh? Halo mba..” sahut Prasetyo dengan ramah.

“Kalo boleh tahu, Renata kemana ya pak?”

“Saya denger sih kayaknya dia mau ke dokter---”

Belum selesai Prasetyo menjawab, seorang petugas keamanan di sebelahnya langsung menepuk punggungnya dan memberikan tatapan tajam kepadanya.

“Ke dokter?” Mendengar jawaban dari Prasetyo, Kezia langsung mengerutkan dahinya. Dugaan yang selama ini terlintas di benaknya bahwa Renata sedang sakit memang benar adanya.

“Kalau boleh tahu, Renata sakit apa ya pak?” Kali ini Andre yang lanjut bertanya.

“S-saya kurang tahu mas.” Kali ini kehangatan dari suara Prasetyo memudar. Peringatan dari rekan kerjanya membuat sikap Prasetyo mendadak kaku dan dingin.

“Ya sudahlah kalau begitu. Nanti tolong kabari aja ya ke Renata kalau Andre dan teman-temannya barusan mampir kesini.” Menyadari sikap Prasetyo yang sudah tidak sama lagi, Andre akhirnya berinisiatif untuk segera pergi.

“Asli gue sebenarnya jadi agak khawatir nih. Gak biasanya Rere bersikap seperti ini. Apa jangan-jangan dia sakit parah ya? Apa jangan-jangan dia kena kanker?” Kevin yang dari tadi mengamati sikap aneh dari petugas keamanan di rumah Renata akhirnya buka suara.

“Hush! Lu ini ngomong apaan sih?” Jangan aneh-aneh deh ah..” tegur Kezia yang duduk di sebelahnya.

“Lagian.. Aneh banget soalnya. Kalo dari sikap mencurigakan si Rere ini, menurut gue cuman ada dua kemungkinan. Antara dia sakit parah atau—” Kevin berhenti sejenak sebelum mengungkapkan dugaan selanjutnya.

“Atau apa pin?” tanya Kezia penasaran.

“Hamil?” lanjut Kevin ragu-ragu.

“Ngaco kamu!” Spontan, Kezia langsung menepuk pundak Kevin. “Gak mungkin itu. Gue tahu kok, Rere gak punya pacar. Mau hamil anaknya siapa coba?”

Lihat selengkapnya