Sebuah berita besar kembali mengguncang Nusantara. Andre yang sedang menikmati sarapannya tampak kebingungan melihat tatapan sinis dari beberapa tamu hotel yang menatapnya dengan tajam. Hingga akhirnya sebuah panggilan telepon masuk dari Guswono membuatnya mengerti alasan di balik sikap mereka.
“Hah?! Kok bisa?” Teriakan Andre mengejutkan Kevin yang baru saja tiba di meja makan.
"Iya tapi bukan kayak gitu maksudnya pak! Tolong dengerin dulu penjelasan Andre."
"Lu kenapa ndre?" tanya Kevin kebingungan.
"Halo? Pak? Halo?"
Menyadari teleponnya dimatikan, Andre langsung berlari meninggalkan Kevin sendirian di restoran.
“Ndre, lu mau kemana?” Teriakan Kevin tak digubris. Merasa ada yang tidak beres, Kevin langsung menghubungi Kezia. Tepat di saat Ia hendak meneleponnya, panggilan dari Kezia masuk ke ponselnya.
“Halo jo?”
“Pin!! Andre mana?!” Suara teriakan Kezia yang nyaring membuatnya terpaksa menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya.
“Woy! Lu bisa nyantai dikit gak ngomongnya? Udah mau pecah gendang telinga gue tauk!”
“Udah cepetan jawab pertanyaan gue! Andre mana?!” teriak Kezia yang semakin tidak sabar.
“Andre baru aja cabut! Dia juga kayak kesambet setan barusan. Gak ada angin gak ada hujan, main kabur aja.” Jawab Kevin.
“Ini mah bukan hujan lagi cup. Ini tuh Badai Tornado! Gila emang mereka berdua itu ya. Gue selama ini sebenarnya udah curiga sama mereka. Tapi gak nyangka aja kalau ternyata bakal jadi sekacau ini.”
Apa yang Kezia katakan semakin membuat Kevin kebingungan. Mereka? Berdua? Kacau?
“Bentar-bentar jo. Please calm down. Semakin elu lanjut ngomong, semakin lu bikin gue bengong. First of all, tolong jelasin ke gue. Yang lu maksud dengan mereka berdua itu siapa? Dan maksudnya kacau tuh gimana? Jujur gue bener-bener kagak ngerti.” Ujar Kevin.
“Lu liat aja deh berita di Medsosnya Hot News sekarang.”
“Nggak. Gue males. Gue pengen dengernya dari elu.”
Kezia berdehem. “Emang capek ya ngomong sama lu.”
“Gue yang lebih capek lagi dari tadi dibikin bingung sama kalian semua.” Sahut Kevin yang mulai kehilangan kesabaran. “Ini ada apa sih sebenarnya?”
Kezia kembali terdiam. “I don’t know where to start.”
“Astaga Ya Tuhan. Emang lu ini manusia paling ribet ya. Bikin gemes aja dari tadi. Ya udah deh nanti gue lihat sendiri beritanya.” Kevin langsung menutup teleponnya.
Tiba-tiba salah seorang pelayan restoran datang menghampirinya.
“Mas Kevin ini temannya Mas Andre kan ya? Boleh tahu mas Andre-nya ada dimana? Ini ada banyak wartawan yang lagi cari beliau soalnya.”
Begitu Kevin mendengar bahwa para wartawan juga sedang mencari temannya, Ia langsung menyadari ada masalah besar yang sedang menimpa kawannya. Kevin menggelengkan kepala. “Saya gak tahu.” Ia langsung bangkit dari meja makan dan berjalan menuju ke arah toilet.
Dengan segera Ia membuka unggahan terbaru dari Hot News SMA Nusantara. Namun anehnya Ia tidak menemukan apa-apa disana. Kevin langsung menghubungi Kezia kembali.
“Berita apaan sih? Gue barusan cek gak ada apa-apa disana.” Tanya Kevin yang semakin kebingungan.
“Berarti udah di take down sama mereka.” Ujar Kezia.
“Mereka ini siapa sih jo? Tolong dong jangan setengah-setengah kalau kasih info.” tegur Kevin.
Kezia tidak menjawab.
“Jo, are you there?” Kevin memastikan.
“Do you still remember Beni?” tanya Kezia.
Kevin terdiam sejenak. “Beni? Almarhum Beni dari SMA Nusantara maksudnya?
“Iya. Almarhum Beni yang mati bunuh diri di sekolah kita beberapa tahun yang lalu.”
“Okay? Lalu apa hubungannya sama Andre?” Kevin masih tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini.
“Sepertinya Beni meninggal karena mereka. Andre dan Renata.” jawaban Kezia yang singkat dan padat lebih dari cukup untuk membuat nafas Kevin tercekat.
“Wait what?!” sahut Kevin yang terkejut bukan main. “Woah Ini gila sih! Gak mungkin mereka lakuin itu.”
“Ada videonya.”
Kevin kembali terdiam. Ia menelan ludahnya dan tampak tegang.
“Maksud lu? Video apaan?”
“I gotta go. Nanti kita omongin lagi. Gue sama nyokap mau siap-siap ke rumah sakit dulu.” Sahut Kezia yang tidak ingin memperpanjang pembicaraan mereka mengenai video tersebut. “See you there.” lanjutnya. Sambungan telepon mereka terputus. Kevin masih termangu sendirian di toilet.
---