PANCA-GILA : Ucup left The Group

Alvin Raja
Chapter #27

Pengakuan

Tidak ada yang lebih mengerikan dari kecaman publik. Belum selesai memulihkan diri dari lukanya, tagar #JusticeForBeni menjadi trending topik yang menyerang Renata dan kekasihnya. Sebuah rapat darurat akhirnya diadakan oleh sahabat mereka. Kehadiran Kevin, Kezia dan Ucup di rumah sakit memaksa Andre dan Renata menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

“Andre, Renata, gue minta tolong kalian berdua jujur sama kita. Lu boleh bohong ke media, lu boleh bohong ke polisi sekalipun, tapi please.. jangan pernah bohong sama kita." Kezia akhirnya membuka suara setelah mereka berlima terdiam membisu sekian lama. “Jadi Apa yang sebenarnya terjadi sama Beni satu tahun yang lalu? Karena yang gue tahu, dia itu bunuh diri. Terus kenapa tiba-tiba ada video yang bilang kalau kalian berdua yang bikin dia mati?”

Jo, first of all gue minta lu percaya sama kita. Gue sama Renata gak ada bermaksud bikin Beni sampai bunuh diri.” Sahut Andre yang terdengar emosional.

“Gak bermaksud? Itu maknanya ambigu loh. Banyak kok pembunuh di luar sana yang awalnya emang gak bermaksud membunuh, but they killed a person anyway.” Tiba-tiba Kevin ikut masuk ke dalam pembicaraan mereka.

Woah woah wait a minute. Jadi maksud lu gue sama Renata itu pembunuh? Lu lebih percaya sama berita hoax diluar sana dari pada sama sahabat lu sendiri?” Suasana tegang di antara mereka semakin terasa.

“Mohon maaf sebelumnya. Bukannya saya mau ikut campur. Tapi apa gak ada waktu lain untuk membicarakan masalah ini? Renata kan baru aja selesai di operasi. Sekarang dia masih pemulihan. Masih butuh istirahat. Kasian dia.” Ucup berusaha menjadi penengah di sela-sela suasana yang menegangkan di antara mereka. Sedangkan Renata yang masih terbaring di tempat tidurnya tidak berkata apa-apa. Pandangannya kosong mengarah ke jendela. Ia seolah tidak menghiraukan segala pertikaian yang terjadi di ruangan ini.

“Gak tau nih cup. Gue gak ngerti sama mereka. Kalo kalian emang gak percaya sama kita berdua, then it’s fine. Kita cukup tahu aja temen macam apa kalian ini. But let me tell you something, Gue sama Renata akan buktikan sama kalian kalau kita itu gak salah. Dan nanti kalian yang bakal nyesel karena udah curigain kita berdua.” Tegas Andre.

Can you just stop all the non sense, ndre?” tiba-tiba Renata membuka suaranya. “Let’s be honest. Beni died because of us.

Detik itu juga mereka semua yang ada disana terkejut bukan main.

“Re?” Kezia langsung menghampiri Renata. “Itu gak benar kan re?”

“Sayangnya itu benar jo.” Ujar Renata. Tawa dan tangisnya kini bercampur aduk menjadi satu. Renata menertawakan ironi yang terjadi sekaligus merasa getir di saat yang bersamaan. “Beni died because of us. You wanna know why? Because He knows our secret. He knows that we were dating. Yes!! We were dating! In fact, we are still dating now. And Ucup know it!

You guys are dating?!” sahut Kevin tidak percaya.

“Dan selama ini kamu tahu itu cup?” ujar Kezia sambil menoleh ke arah Ucup.

Mendengar kata-kata Renata barusan, Kezia dan Kevin sama -sama menoleh ke arah Andre dan Ucup. Merasa salah tingkah, Ucup langsung menunduk malu. Andre yang tidak mengantisipasi hal ini masih menganga tidak percaya. Ia tidak menyangka Renata nekad membocorkan segalanya.

Yes! So Beni knew that we’re dating, and he use it as the weapon to blackmailing us. We were angry. So we were looking for his weakness. We use it as the weapon against him. He got bullied by the public. He got depressed. He came to us.” Nafas Renata tercekat. Ia mulai menangis terisak-isak. “Dia ngancam mau bunuh diri, dan kita ketawain dia. Yes! We-were-laughing. We thought he will never do such a thing. But HE DID!! HE KILLED HIMSELF! Dan gue gak pernah maafin diri gue sendiri sejak hari dia mati! Deep down gue selalu nyalahin diri gue sendiri karena kejadian itu. We could’ve save his life but we did not. So you were right jo. We’re the murderer! Kita udah bunuh Beni!” teriak Renata sambil melempar gelas dan barang-barang yang ada di sekelilingnya.

Re, please don’t!” ujar Kezia sambil memeluk Renata. “I’m so sorry Re. Gue bukan teman yang baik buat lu. Gue minta maaf.” Mereka berdua menangis bersama-sama.

Andre, Kevin dan Ucup masih diam membisu. Setelah terdiam beberapa saat, Kevin menghampiri Andre dan memeluknya.

I’m so sorry man. I’m such a terrible friend for you.” ujar Kevin.

Andre hanya mengangguk pelan. Masih terlihat jelas raut kekecewaan di wajahnya. Namun ia memilih untuk mengesampingkan egonya.

Aside from all this crazy drama, gue pengen ngucapin selamat ya buat kalian berdua. You guys should know that we really love you guys.” Sahut Kezia sambil memeluk Renata.

Oh yeah you’re right jo! I should give this guy another big hug!” ujar Kevin sambil kembali mendekap Andre dengan erat.

Suasana tegang di ruangan itu perlahan mulai mencair dan kembali normal. Andre dan Renata merasa lega bahwa pengakuan tentang hubungan mereka disambut hangat oleh Kevin dan Kezia. Salah satu kekhawatiran terbesar mereka telah berhasil dilewati.

Lihat selengkapnya