Elina (Eli) – POV
Hari pertama sekolah.
Langit Bandung mendung, mood gue pun sama. Gue berdiri di depan gerbang SMA Bina Nusantara sambil nenteng tas selempang dan map isian dokumen pindahan.
Gue narik napas dalam.
“Elina, lo bisa. Lo udah tiga kali pindah sekolah. Ini mah receh.”
Tapi entah kenapa, dada gue berasa sesak. Mungkin karena ini Bandung. Kota baru. Orang baru. Dan kemungkinan ditanyain pertanyaan klasik “Anaknya siapa?” yang paling gue malesin itu.
Satu-satunya yang bikin gue tenang cuma headset di telinga dan playlist mellow. Iya, mellow di hari pertama sekolah, biar dramanya dapet.
Setelah urusan administrasi selesai, gue dianterin guru BK ke kelas 11 IPS 2. Ketika pintu dibuka, suara gaduh langsung berhenti. Semua mata tertuju ke gue.
Matilah, spotlight dadakan begini bikin gugup.
“Anak baru nih,” kata Bu Nita, guru BK-nya.
“Perkenalkan diri kamu, Nak,” tambahnya sambil senyum.
Gue melangkah maju.
“Elina Putri. Panggil aja Eli. Baru pindah dari Bekasi.”
Singkat. Padat. Ga usah lebay. Udah cukup liatin sepatu aja lah, jangan liat tatapan orang-orang itu.