PANDORA 1998

Oleh: Putu Winda K.D

Blurb

Pandora, sebuah kata berdefinisi abstrak yang punya banyak versi. Ada yang menyebutnya sebagai 'mahakarunia', ada juga yang kerap kali menyebutnya sebagai 'bakal musibah', hingga membuat kata berparas indah ini malah berubah menjadi sebuah idiom yang tak jelas hendak mengungkapkan apa. Pada akhirnya kisah ini memperjelas segalanya. Ibarat seorang bajak laut yang rela terombang-ambing di tengah badai samudra demi menggapai sebuah pulau harta karun yang diimpi-impikannya, begitupun demi membuka makna dari sebuah pandora, Ratna rela bertaruh darah dan nyawa.

Gadis itu punya definisi yang berbeda terhadap idiom ini. Pandora menurutnya bukanlah sebuah mahakarunia ataupun bakal musibah, melainkan sebuah peti mati yang menyimpan banyak bangkai berbau busuk yang harus segera ia buka dan keluarkan, sebelum mereka menyebarkan kebusukan itu lebih banyak lagi. Namun, apakah kotak pandora ini akan benar-benar berhasil ia buka?

Ada sebuah cuplikan alkisah kuno dari satu mitologi Yunani, tentang pandora. Begini cuplikannya..

'Ternyata kotak itu berisi segala macam teror dan hal buruk bagi manusia, antara lain masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, kedengkian, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya. Dan dengan terbukanya guci itu, segala kejahatan pun berhasil bebas dan menjangkiti umat manusia' - Pandora amat menyesali perbuatannya. Ketika ia kembali melihat ke dalam kotak, ada satu hal yang masih tersisa di dalam kotak dan tak mampu terbang bebas, hal tersebut adalah harapan.

Seorang Pandora yang membuka sebuah pandora pun ternyata bisa sampai mengalami penyesalan, padahal pada dasarnya mereka saling berkaitan. Lantas bagaimana dengan Ratna? Apakah ia akan bernasib sama dengan Pandora yang menyesali keputusannya membuka kotak itu? Membiarkan harapannya terkekang seperti kupu-kupu dalam sangkar?

Lihat selengkapnya