PANDORA 1998

Putu Winda K.D
Chapter #24

TRAGEDI PARA PENDAHULU

Sebenarnya apa yang dikatakan Angga ada benarnya juga, memutuskan hubungan dengan kedelapan keluarga kehormatan lewat buku hitam akan lebih beresiko jika dibandingkan dengan menggunakan cara yang lain. Namun jika dilihat dari sisi untung-ruginya terhadapan operasional hotel, cara ini terlampau aman dilakukan karena efeknya sama sekali tak akan memengaruhi keamanan Hotel Nuwa. Paling tidak yang akan menanggung semua konsekuensinya adalah si pelaku pengungkapan, yakni Ratna sendiri.

"Tapi bagaimana jika kukatakan bahwa aku percaya padamu? Walaupun nanti aku berada dalam bahaya, setidaknya aku memilikimu yang akan melindungiku 'kan?" Ratna pun seolah terus mendesak Angga. 

Kali ini Angga yang dibuatnya bergeming. Gadis ini benar-benar membuatnya bingung.

"Dalam posisi seperti ini, menurutmu apa yang bisa kulakukan? Aku tak memegang kuasa atas apapun yang bisa menyokongmu," ucap Angga kemudian.

"Ada. Kau memang tak punya kuasa atas hal apapun, tapi kau punya kendali yang besar atas keluargamu. Semua orang pun tahu, Keluarga Bramastha adalah keluarga paling berpengaruh di negeri ini. Jika aku bisa bekerja sama dengan keluarga kuat seperti itu, maka delapan keluarga kehormatan itu pun hanya akan menjadi sekumpulan semut bagiku. Aku harap kau mengerti maksudku, Angga," jawab Ratna. 

Jika sudah begini, apalagi yang bisa dikatakannya? Walau terdengar masih menimang-nimang dan meminta saran, namun pada dasarnya gadis itu sudah memantapkan keputusannya sendiri. Karena sudah terikat dan berkedudukan sebagai seorang suami, maka ada pilihan apalagi yang tersisa untuk Angga menolak permintaan yang terasa seperti perintah itu? 

"Meminta bantuan keluargaku bukanlah sesuatu yang bisa kau lakukan secara gratis. Akan ada imbalan besar yang mereka minta padamu, Ratna, bisa saja mereka akan menuntut hal yang lebih besar dari yang kau perkirakan. Sudahkah kau mempertimbangkan hal itu?" Angga kembali membuat pilihan. 

"Aku tahu, dan aku sudah mempertimbangkannya matang-matang. Jadi kau tak perlu khawatir," Ratna menjawabnya dengan lugas. 

Lihat selengkapnya