"Kemana perginya gadis itu? Kenapa kau tidak mengikutinya?" Angga bertanya panik setelah ia menyelinap keluar dari acara makan malam mereka kala itu.
Tentu saja ia khawatir, sebab apa yang tengah direncanakan keluarganya untuk menjebak Ratna sudah bisa Angga tebak jauh sebelum ini. Mereka sengaja meminta gadis itu untuk menghadiri perjamuan makan malam hari ini, dan mempertemukan Dyah dengannya bukanlah tanpa alasan. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa untuk Ratna. Konspirasi. Semua ini adalah sebuah konspirasi untuk melenyapkan Ratna. Seperti yang sudah diwanti-wanti sebelumnya, bahwa berhubungan dengan buku hitam sama halnya berhubungan dengan maut. Iming-iming bahwa mereka akan menyokong Ratna selama ia berusaha membongkar satu persatu isi dari buku hitam itu adalah tipuan semata, gadis ini hanya dijadikan sebagai sebuah alat yang bisa mereka gunakan untuk mengetahui seluk beluk kedelapan keluarga kehormatan yang selama ini paling digembar-gemborkan oleh masyarakat seantero negeri. Pada intinya, Keluarga Bramastha tidaklah jauh berbeda dengan para pesaing Hotel Nuwa yang lain. Dan inilah yang ditakutkan Angga sejak awal.
"Mohon maafkan saya, Tuan, Nyonya memaksa agar saya tidak mengikutinya," jawab Yoga yang kini malah ikut menjadi panik.
"Kemarikan kunci mobilnya!" Angga memutuskan untuk menyusul Ratna. Ia tahu gadis itu pergi kemana, dan ia pun tahu bahwa dirinya tak punya banyak waktu lagi. Ratna pasti sedang dalam bahaya, entah apa yang akan mereka lakukan padanya kali ini.
Namun nahas, secepat apapun Angga mengendarai mobilnya, menekan pedal gas dalam-dalam, tetap saja ia terlambat. Sama seperti tragedi yang menimpa ibunya, Ratna pun kini harus mengalami hal yang sama. Di sebuah jalanan yang padahal terbilang cukup sepi pengendara, tiba-tiba saja sebuah truk melaju kencang dari arah kanan, menghantam badan taxi yang ditumpangi Ratna dengan keras. Tak perlu dipertanyakan lagi bagaimana jadinya, mobil itu terguling hingga beberapa kali dan terseret jauh sejauh ratusan meter. Mengenaskan. Darah berceceran dimana-mana, sekujur tubuh yang penuh luka, dan benturan keras yang membuat kedua korban ini seketika tak sadarkan diri di tempat. Ratna terhimpit badan mobil, sementara sang sopir terlempar keluar ke jalanan. Sebuah insiden yang benar-benar mengenaskan.
Lebih nahasnya lagi, Angga yang dengan susah payah mengejar Ratna hingga berkendara ugal-ugalan di jalan pun kini sampai harus menjumpai kenyataan yang lebih pahit dari apapun ini. Tepat di depan matanya sendiri, ia melihat insiden mengerikan itu terjadi pada Ratna.