Pandora Box

Rizal Nurhadiansyah
Chapter #5

Faces of Strangers

Setelah keluar dari gedung tua yang terasa lebih menyeramkan daripada yang seharusnya, Yuda kembali ke kantornya di LIN. Langit di luar mulai menggelap, meskipun waktu masih menunjukkan siang. Ada sesuatu yang berbeda dengan cahaya hari ini—tidak cukup suram untuk disebut badai, tapi cukup membuatnya merasa tidak nyaman, seperti suasana hati yang gelap tanpa sebab yang jelas.

Saat dia memasuki ruangannya, suara pintu berderit tertutup di belakangnya, dan ia mendapati Reza Pratama, rekannya yang masih muda, duduk di kursi di depan mejanya, wajahnya tampak cerah dengan mata penuh semangat seperti biasa. Reza adalah penyidik baru di LIN, baru bergabung sekitar dua tahun lalu, dan sejak itu telah menunjukkan komitmen dan antusiasme yang kuat. Yuda sering kali melihat dirinya yang lebih muda dalam sosok Reza—idealistik, penuh semangat untuk keadilan, dan percaya bahwa mereka benar-benar bisa mengubah sistem dari dalam.

"Mas Yuda," sapanya sambil tersenyum kecil, meskipun ada tanda kelelahan di bawah matanya. "Aku baru dapat kabar dari IT. Mereka bisa memulihkan beberapa data yang sempat hilang dari server. Ini menarik, karena sebagian besar data terkait dengan transaksi perusahaan cangkang itu. Sepertinya ada lebih banyak hal yang tersembunyi di sini daripada yang kita kira."

Yuda duduk di meja kerjanya, memandang Reza sejenak sebelum membuka berkas yang dibawa rekannya. "Bagus, Reza. Tapi tetap hati-hati. Kasus ini semakin aneh setiap harinya. Seperti ada sesuatu yang besar yang disembunyikan di bawah semua ini."

Reza mengangguk antusias, tapi ada sedikit keraguan yang melintas di wajahnya. "Mas, menurutmu ini cuma soal korupsi biasa? Aku mulai merasa ada yang jauh lebih besar di balik semua ini. Setiap kali kita membuka satu lapisan, muncul lebih banyak pertanyaan."

Yuda terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Reza. Dia masih ingat ketika dia dulu seperti Reza—selalu percaya bahwa setiap kasus punya ujung, setiap misteri punya jawaban. Tapi sekarang, setelah bertahun-tahun bekerja di lapangan, Yuda tahu bahwa kenyataan sering kali jauh lebih rumit dan gelap daripada yang terlihat di permukaan.

"Reza, di pekerjaan ini, kita sering kali berhadapan dengan sesuatu yang lebih dari sekadar uang atau kekuasaan," kata Yuda sambil meletakkan berkas di atas meja. "Kadang-kadang, ada permainan yang lebih besar, dan kita cuma bisa melihat bagian luarnya. Tapi kita harus tetap waspada. Jangan terlalu cepat menyimpulkan, apalagi percaya bahwa semuanya bisa diselesaikan dengan cara biasa."

Reza tampak berpikir sejenak, lalu mengangguk, meskipun masih ada keraguan dalam ekspresinya. "Aku paham, Mas. Tapi kita tidak boleh berhenti menggali, kan? Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Yuda menatap Reza dengan campuran kekaguman dan kekhawatiran. Reza adalah cerminan dirinya yang dulu—percaya pada kebenaran absolut, bahwa ada jawaban yang pasti di setiap kasus. Tapi Yuda tahu, ada beberapa pertanyaan yang tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.


***

Lihat selengkapnya